Halfmoon merah itu istimewa. Corak merah benar-benar solid. ‘Tubuhnya seimbang, sirip atas besar ke depan, dan mentalnya bagus,’ ujar Chok Pendit, juri asal Thailand. Hal senada diamini Dennis Tan dari tim Betta Byte. ‘Sosoknya mendekati sempurna. Apalagi halfmoon corak merah itu favorit hobiis di sini,’ ujarnya.
Laju perengkuh grand champion itu cukup terjal. Maklum para kontestan tampil tak kalah prima. Kampiun royal blue misalnya, bercorak solid dan memiliki tubuh proporsional. Sayang, bentuk sirip perut sedikit tidak sempurna. Nasib serupa menimpa kampiun dark body metallic. Halfmoon yang juga milik Lim Kheng Lip itu unggul dalam sirip dan bentuk tubuh keseluruhan. Toh, ia ikut tergusur lantaran corak tembaganya dianggap tidak terlampau solid.
Pakai tim
Hampir semua penilaian di kategori halfmoon berlangsung ketat. Ikan-ikan yang turun sebagian besar merupakan koleksi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk unjuk gigi di kontes. ‘Sayang untuk crowntail, ikan yang turun kebanyakan seritnya tidak bagus,’ papar Indriata, juri asal Indonesia.
Penjurian berlangsung tertutup sejak pukul 08.00 pagi waktu setempat. Sistem penilaian mengacu pada Global Halfmoon Betta Breeder (GHBB) . Sirip, warna, dan bentuk memiliki bobot nilai terbesar. ‘Saya menilai corak dulu setelah itu baru sirip dan bentuk,’ ujar Chok.
Kontes yang diselenggarakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar, Suntec City 17-19 Desember 2004 itu diikuti sekitar 400 cupang. Mereka beradu cantik dalam 33 kelas yang dilombakan. Peserta tuan rumah tampak mendominasi. Peserta asing diperbolehkan ikut, tapi harus bergabung dengan kolega asal Singapura. Beberapa hobiis tanah air ikut pula meramaikan kontes seperti Widy Kiswanto dan David JE. Keduanya bergabung bersama tim Jimmy Tan dan Stingray.
Lomba cupang di negeri Singa itu sedikit berbeda dengan di tanah air. Di sana, hobiis boleh mengatasnamakan tim. Mirip seperti tim atau klub pada kontes-kontes lou han di tanah air. Tampil sebagai tim terbaik tim Kao Tang. Kontes yang diprakarsai oleh Betta Club of Singapore untuk ke-4 kali itu berlangsung meriah sejak dibuka hingga penutupan.( Hermanus J Hariyanto, hobiis dan peternak halfmoon di Jakarta)