Pelajar di Temasek Polytechnic di bilangan Tampines Avenue itu paling suka menyodorkan tangannya ke dalam kolam. Bagi Linda itu saat paling menyenangkan sebab mulut-mulut koi showa dan kohaku seolah mencubit-cubit tangannya. Keasyikan itu bertambah ketika Linda mulai menaburkan pelet yang dibeli dari toko aksesori koi, tak jauh dari kolam. Saat itu belasan koi datang menghampirinya.
Linda tak sendiri. Banyak pengunjung di Suntec City-tua-muda, kecil dan dewasa-meluangkan waktu untuk melongok kolam yang dinamai Koi Garden itu saat melintas menuju area parkir atau bagian gedung Suntec lainnya. ‘Pengelola gedung ini pintar memanjakan pengunjung yang datang,’ kata Deni M, pengunjung Aquarama 2009 dari Indonesia yang terpergok Trubus tengah berada di sekitar kolam itu.
Memanjang
Koi Garden memiliki bentuk unik. Kolamnya memanjang sepanjang 30 m dengan lebar sekitar 15 m. Kolam koi itu tidak utuh berbentuk persegi panjang, tetapi agak melengkung bak busur mengikuti konstruksi bangunan restoran yang menempel di sampingnya. Kehadiran kolam koi itu menjadi berkah bagi restoran siap saji dari Amerika Serikat itu. Pengunjungnya bisa melihat isi kolam koi dari balik kaca.
Kolam berdinding semen itu tidak terlalu dalam, hanya setengah kaki orang dewasa. Yang istimewa adalah lantai dasar kolam disusun dari keramik berwarna-warni, kombinasi hijau, biru, dan jingga. Warna-warni ini menimbulkan suasana kontras dengan corak koi-koi yang putihnya mendominasi. Ini juga yang disukai Deni. ‘Kolamnya jadi kelihatan mewah,’ katanya.
Meski kolam tidak terlalu dalam, koi-koi jumbo berukuran rata-rata di atas 40 cm itu terlihat aktif berenang ke sana-ke mari. Mereka paling suka berenang ke tepi kolam. Harap mafhum di sanalah tempat pengunjung biasa memberi pakan. Koi-koi yang didatangkan dari Jepang itu terus bertambah jumlahnya. Setahun lalu kolam itu hanya berisi belasan ekor, kini mencapai 200-an ekor.
Sayang, warna-warna koi itu tidak terlalu solid. Kohaku, misalnya, corak jingganya memudar. Pun corak hitam di tubuh showa tidak pekat-pekat amat. Boleh jadi ini karena posisi kolam yang tidak terlalu terpapar sinar matahari. Maklum letak kolam dikelilingi gedung pencakar langit setinggi 30 lantai. Padahal sinar surya sangat berpengaruh terhadap pigmen warna. ‘Idealnya koi mendapat sinar matahari minimal 3 jam sehari,’ kata Winarso Tanuwijaya, konsultan koi di Jakarta Barat. Di kolam Suntec sinar matahari masuk hanya pada pagi hari selama 1 jam.
Kaya oksigen
Pengelola sangat memperhatikan kadar oksigen terlarut di kolam. Maklum pada kolam dangkal oksigen terlarut mudah hilang. Padahal, koi tidak seperti gurami yang punya kemampuan menangkap oksigen bebas dari udara lewat labirin. Untuk itu di sepanjang garis tengah kolam dibuat semburan air. Jarak antarsemburan sekitar 30 cm. Tak hanya itu semburan lain muncul dari pipa yang menempel di sepanjang dinding bawah restoran.
Sejatinya air yang disembur itu produk akhir proses filterisasi. Sistem filter yang dipakai tak jauh berbeda dengan kolam-kolam koi di tanahair: filter biologi yang terdiri chamber-chamber berisi penyaring, zeolit, dan bioball. Sistem filter itu ditanam di bawah ubin abu-abu yang dilalui pengunjung kolam yang masuk dari dalam gedung. Air yang keluar sangat bersih sehingga koi-koi mudah terlihat.
Koi Garden yang dibuka umum antara pukul 07.00-22.00 waktu Singapura itu salah satu atraksi dari pengelola gedung. Atraksi lain tak kalah istimewa adalah kolam fountain yang airnya dapat menari-nari mengikuti alunan musik. Kolam yang terletak di sisi barat, masih di dalam Gedung Suntec itu, garis tengahnya sekitar 3 m.
Bagian yang disukai pengunjung adalah saat lampu warna-warni yang dipasang di atas kolam menyinari air yang mengalir melewati puluhan tali yang diikat pada sebuah dudukan berbentuk huruf O di atas kolam. Saat itu air seperti berubah warna, bisa merah, kuning, dan biru, tergantung cahaya yang dipancarkan lampu spotlight. Biasanya saat lampu spotlight memancar, saat itu pula air mancur di tengah kolam menyembur ke atas. Nah saat menyembur itu nozel diatur bergerak ke kiri atau ke kanan mengikuti alunan lagu hiphop atau reggae. Kehadiran kolam koi dan kolam fountain membuat Suntec menjadi tempat yang lebih menarik untuk dikunjungi oleh warga Negeri Singa seperti Linda. (Dian Adijaya S)
Foto-foto: Dian Adijaya S
Koi Garden dibangun untuk memanjakan pengunjung Suntec City, Singapura
Kolam fountain, airnya biru bergerak mengikuti alunan lagu
Semburan air penambah oksigen terlarut muncul dari tengah kolam dan pipa di dinding bawah restoran