Pun aglaonema sang jawara. Danang tak mau melepas walau ditawar Rp1, 5-juta. Ia malah mengembalikan koleksinya pada Anugerah Firmanto, pemilik Paradise Nursery, di Tangerang. Maklum, sebelumnya sri rejeki itu milik Firmanto yang dihadiahkan pada Danang.
Banyak hobiis menyangka Danang mempunyai kiat khusus agar A. rotundum tampil istimewa. Namun, sangkaan itu meleset. Hal itu terkuak saat Trubus berkunjung ke pembibitan milik Danang di Kecamatan Ngluwar, Magelang. Letaknya sekitar 11 km ke arah Barat dari Salaman, Magelang. Kejelian memilih A. rotundum menjadi kunci utama agar sri rejeki tampil istimewa di samping perawatan.
Varian terbaik
Menurut Danang, merawat A. rotundum memang tergolong sulit ketimbang aglaonema jenis lain. ?Daunnya lemas, tumbuhnya juga menjalar. Saya juga kesulitan merawatnya, ? katanya. . Namun, di balik itu ada yang tak diketahui banyak orang. Spesies A. rotundum mempunyai banyak varian. Nah, sang jawara itu merupakan varian terbaik.
Cirinya:daun agak membulat selebar telapak tangan orang dewasa. Tulang dan jari daun berwarna merah tegas. Kontras dengan warna daun yang hijau gelap. Bentuk daun agak melengkung seperti atap rumah terbalik. Daun pun kekar sehingga dapat berdiri tegak. ?Coba Anda bandingkan dengan yang ini,? kata Danang sambil menunjuk varian lain. Berdaun sempit dan agak memanjang. Ia juga lemas seperti terkulai dan cenderung merambat.
Menurut Greg Hambali, sang jawara memang varian paling unggul yang pernah ditemukan. ?Ia salah satu varian yang saya gunakan sebagai indukan, ? kata jebolan University of Birmingham itu. Greg mencontohkan, pride of sumatera ? aglaonema hibrida merah pertama – dan tiara mempunyai darah A. rotundum yang setipe dengan sri rejeki milik Danang.
Nun di tempat asalnya, di hutan-hutan Sumatera Utara, terdapat lebih dari seratus varian A. rotundum. ?Di habitat aslinya mereka memperbanyak diri dengan kawin silang. Pasti banyak sekali variannya, ? kata Greg. Pun tempat hidupnya, ada yang tumbuh di hutan dengan sinar remang-remang dan ada pula yang tumbuh di hutan yang hampir gelap. Bahkan, di semak-semak yang agak terbuka juga pernah ditemukan. Satu kesamaannya: mereka tumbuh di daerah yang agak lembap.
Naungan dan air
Dengan memperhatikan habitat aslinya, maka perawatan A. rotundum yang tepat dapat ditentukan. ?Cukup manipulasi halaman sesuai lingkungan asli,? kata Greg. Misal, letakkan aglaonema di tempat yang ternaungi. Danang menyarankan sinar matahari yang masuk cukup di kisaran 70 – 80%. Nita Widyawati, hobiis di Bogor, lain lagi. Ia mengatakan sinar matahari yang masuk harus lebih rendah. ?Sekitar 55 – 65%. Sebab, di alam ia tumbuh di bawah pohon besar yang cukup air, ? katanya.
Menurut Greg, memang tak ada aturan baku mengenai jumlah sinar yang boleh masuk. Sebagai patokan perhatikan kondisi daun. Bila sinar matahari berlebih daun bisa kering. Sebaliknya, sinar kurang menyebabkan daun lemas, cenderung menjalar. Yang terpenting, kelembapan udara dan media harus dijaga dengan menyiramnya setiap hari.
Bagi hobiis yang ingin memamerkan A. rotundum di halaman rumah tak perlu bingung dengan aneka persyaratan di atas. Letakkan sri rejeki merah itu di halaman yang ternaungi atap. Agar kelembapan udara terjaga, pilih tempat yang dekat dengan sumber air. Misal, dekat kolam air atau keran yang biasa terdapat di beranda rumah Anda. Kini aglaonema spesies terbaik tak hanya dinikmati di kontes Semarang. Ia pun dapat hadir di beranda rumah. (Destika Cahyana)