Trubus.id–Para dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) bekerjasama dengan Belantara Foundation mengembangkan Situs Quiz Game Kehati (keanekaragaman hayati).
Tujuannya agar pendidikan keanekaragaman hayati bagi siswa SLTA menjadi lebih menyenangkan, gampang difahami, dan mudah diakses.
Pendidikan kehati yang interaktif melalui Quiz Game ini diluncurkan di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6 Pebruari 2025) lalu.
Peluncuruan dilakukan secara bersama Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpak, Dr. Dolly Priatna, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Sukaraja, Dra. Emi Rosmiami, MPd.
Peluncuran situs Quiz Game Kehati itu merupakan rangkaian program penyadar-tahuan dan edukasi peningkatan literasi keanekaragaman hayati bagi siswa SLTA.
Selain itu sebagai bagian dari implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan sejak Oktober 2024 di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor.
PKM yang mengajak para siswa untuk mengenal dan memahami keanekaragaman hayati ini, dilakukan melalui berbagai kegiatan, yakni kuliah umum, identifikasi jenis hayati di sekitar sekolah, lomba poster dan konten reels Instagram tentang pelestarian kehati, serta permainan interaktif melalui Situs Quiz Game Kehati karya dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan.
Dr. Dolly Priatna yang menjadi Ketua kegiatan PKM Hibah Internal Unpak pada sambutannya mengatakan bahwa SMAN 1 Sukaraja Kabupaten Bogor dipilih menjadi lokasi kegiatan karena SMAN 1 Sukaraja merupakan sekolah penerima Penghargaan Adiwiyata.
Salah satu misinya meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan diri untuk mewujudkan sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Namun, di sisi lain menurut Dolly pengetahuan dan pemahaman tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki siswanya masih kurang dan perlu ditingkatkan.
Dolly, yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pakuan menyatakan, “Kegiatan peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan pengetahuan para siswa melalui cara yang menyenangkan dan aplikasi teknologi yang mudah diakses”.
“Kami percaya bahwa mempelajari pengetahun keanekaragaman hayati yang amat kompleks, harus melalui cara yang bisa menjadi pengalaman menarik dan menyenangkan,”ujar Dolly, yang juga merupakan pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.
“Kami yakin Quiz Game Kehati yang kami luncurkan ini akan menjadi sebuah cara yang efektif bagi siswa sekolah dan masyarakat umum yang tertarik mempelajari dan memahami keanekaragaman hayati Indonesia”, imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, Dra. Emi Rosmiami, MPd. menyambut baik kerjasama Universitas Pakuan dan Belantara Foundation dalam rangkaian kegiatan edukasi literasi keanekaragaman hayati di sekolah kami.
“Kami melihat siswa-siswi kami sangat antusias dan mulai memahami arti dan manfaat keanekaragaman hayati Indonesi,” ujarnya.
Ia menuturkan dengan mengikuti rangkaian acara yang sangat inovatif dan interaktif, para siswa juga sekarang sudah dapat mengenali jenis-jenis satwa dan tumbuhan yang hidup di sekitar sekolah.
Di akhir acara, Emi berpesan pada para siswanya agar pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapat selama kegiatan ini dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memulai dari hal-hal yang kecil, untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Seusai kegiatan, Isnaeni Fazriah, salah satu siswa SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, menyampaikan bahwa program edukasi ini sangat menarik.
“Kami bisa belajar banyak tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sebagainya. Sekarang kami mulai faham tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kami berharap bisa mengambil peran untuk melestarikannya,” jelasnya.
Hari ini merupakan momentum yang tepat. Diny Hartiningtiyas, yang mewakili Belantara Foundation, mengatakan bahwa kegiatan itu juga dikemas sebagai bagian dari perayaan Hari Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari 2025 oleh berbagai organisasi masyarakat sipil, kebun binatang, akuarium, kebun raya, komunitas, dan lembaga lainnya.
Ia menuturkan tujuan dari Reverse the Red adalah untuk mendorong gerakan global melalui kerja sama dan tindakan strategis untuk memastikan kelangsungan hidup spesies dan ekosistem alami. Untuk menghentikan kepunahan spesies dan ekosistem, dibutuhkan perubahan sistemik.
“Itulah sebabnya Reverse the Red menyatukan koalisi mitra yang beragam untuk berkolaborasi, meningkatkan aspirasi dan dampak, serta melibatkan semua lapisan masyarakat, untuk mengambil tindakan demi lestarinya keanekaragaman hayati, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pakuan dan Belantara Foundation ini,” tegas Diny yang merupakan Program & Fundraising Manager di Belantara Foundation.