Trubus.id—Promosi ikan hias ke mancanegara semakin gencar. Gelaran Nusantara Aquatic (Nusatic) membawa dampak positif bagi para pebisnis ikan hias. Pada 2023, Nusatic sukses menampilkan 16.129 ikan hias.
“Pada 2017—2023 pertumbuhan ekspor 4,17% setiap tahun. Artinya tumbuh berkembang. Menjadi salah satu sumber devisa negara. Nusatic ke-5 yakni pada 2023 membawa dampak positif,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. Budi Sulistyo saat menyampaikan sambutan di gelaran Nusatic Nusapet 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Budi Sulistyo menuturkan, Indonesia menempati peringkat ke-2 sebagai pengekspor ikan hias di dunia dengan nilai transaksi US$39,06 juta pada 2023. Bandingkan dengan 2022 nilai transaksi US$36,4 juta.
Menurut Budi Sulistyo ikan hias memiliki prospek yang cerah untuk ekonomi Indonesia. Bukan hanya menguntungkan para pembudidaya, tetapi juga industri pendukung seperti akuarium dan ornamen, filter, obat dan vaksin. pakan, tanaman hias, hingga jasa pemeliharaan akuariun dan kolam.
Catatannya bisnis ikan hias langgeng dengan tetap mempertahankan, merawat, dan menjaga ekologi. Ia menuturkan, Badan Karantina juga menjadi salah satu kunci penting dalam pelayanan ekspor untuk lebih cepat dan terdata dengan baik.
Ia memuji gelaran Nusatic dan Nusapet 2024. “Nusatic dari waktu ke waktu tumbuh berkembang. Kita wujudkan tuan rumah ikan hias dunia. Bekerja sama antara asosiasi, komunitas, pembudidaya, hingga pemerintah. Mari kita dorong Nusatic 2025 menjadi agenda expo internasional,” kata Budi Sulistyo.
Ketua Panitia Penyelenggara Nusatic Nusapet 2024, Djohan Tjiptadi, menyampaikan dalam sambutannya, Nusatic pameran ikan hias terbesar. Sementara Nusapet juga diselenggarakan oleh anak bangsa.
Tujuan Nusatic untuk mendukung dan mewujudkan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait rencana aksi nasional ikan hias yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2022 mengenai rencana aksi kebijakan kelautan Indonesia.
“Pada 2022 Indonesia terbesar kedua pengeskpor ikan hias dengan nilai US$ 36,4 juta. Tahun sebelumnya peringkat ke-3 hingga ke-5. Besar harapan kami dukungan semua pihak khusunya KKP untuk bersama menjadikan Indonesia pengekspor ikan hias dunia terbesar,” kata Djohan.
Sejatinya gelaran Nusatic itu sejak 2016. Djohan menyampaikan Nusatic ke-6 ini berkolaborasi dengan KKP dan Nusapet berkolaborasi dengan Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin). Nusatic Nusapet 2024 menghadirkan berbagai komunitas dan kontes.
Gelaran itu yakni JP Nusatic KOI’s X’Vaganza 2024, One Champion Akar Hitam Aquascape Show 2024, All Indonesia Arowana Contest 2024, Nusatic International Discus Contest 2024, Mizuho Nusatic Goldfish 2024, Nusatic International Betta Show, Nusatic Guppy Show, dan Nusatic Channa Contest 2024, dan Nusatic Marine Competition 2024, dan Indonesia Aulonocara Contest.

Untuk Nusapet seperti Nusapet Indah Rabbit Show, Nusapet Sugar Glider Festival, Jakarta Pigeon Centre Festival, Nusatic Gecko Contest, Ayam Ketawa Latpres, dan Bonsai and Suiseki Exhibition.
Ia menuturkan, selain kontes dan pameran juga ada gathering komunitas. “Pada 2023 menghadirkan 16.129 ikan hias. Untuk 2024 target kurang lebih 20.000 ikan hias,’’ tutur Djohan.
Peserta datang dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura, Tiongkok, dan Vietnam. Total jenderal ada 145 tenan.
Gelaran pameran ikan hias terbesar itu juga menghadirkan kegiatan Bimtek Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB), Farm Visit, Nusatic Tour, dan Nusatic Simposium.
Simposium itu bertajuk Innovation In Sustainable Aquatics: Balancing Hobby With Concervation yang terselenggara pada 7 Juni 2024. Acara itu menghadirkan 3 pembicara Internasional dan beberapa pembicara nasional. Peserta yang hadir sekitar 120 orang.

Nusatic dan Nusapet juga memberi penghargaan kepada pembudidaya perempuan dan purnabakti peduli ikan hias.

Ketua Umum Nusatic Sugiarto menuturkan, gelaran pameran ikan hias Nusatic sebagai ajang promosi untuk pasar dunia. Ia menyebut tahun lalu target 15.000 ikan hias, ternyata dapat menampilkan lebih dari 16.000 ikan hias.
Minat hobiis semakin tinggi. Salah satunya ikan cupang. Pada 2023 sekitar 2.400 ekor, kini menjadi sekitar 2.800 ekor. Begitu juga ikan arwana dari sekitar 115 ekor menjadi sekitar 145 ekor. “Kontes ikan lain juga rata-rata kapasitas terisi penuh,” kata Sugiarto.
Sugiarto menuturkan, gelaran kali ini juga terbilang istimewa dengan menghadirkan Nusapet. “Ikan memiliki nilai eksotis begitu juga pet,” katanya. Ia berharap gelaran pameran Nusatic Nusapet 2024 yang berlangsung pada 7—9 Juni di ICE BSD ini dapat mendongkrak bisnis ikan hias dan juga pet.