Gelar terbaik itu sudah seringkali disabet Niko—panggilan Yug Bul Ina Kri Ch Hakim Od Dragicevica. Mental bertanding anjing impor itu telah teruji di berbagai kontes. Berbagai predikat juara disandangnya sejak 2001. Bahkan, museum rekor Indonesia mencatatnya sebagai anjing berprestasi pada 2003.
Kontes sehari sebelumnya, Charles Doran, juri asal Amerika Serikat menobatkan Pomindo Sweet Dreams sebagai terbaik. Pomeranian betina andalan Suherman asal Jakarta itu mengalahkan 9 rival di babak pemilihan best in show (BIS), termasuk Niko milik Hermanto Gunawan. Suatu prestasi yang menakjubkan karena anjing lokal itu baru berumur 10 bulan. Kunci kemenangan pada anatomi tubuh dan penampilan yang bagus. Maklum, darah sang ayah, GB Ina Irish Th ai Ch Leliver Sunstorm mengalir di tubuhnya.
Kontes allbreed kerja sama Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Jaya dan Asosiasi Kennel Seluruh Indonesia (AKSI) itu berlangsung 2 hari. Sebanyak 4 juri dari mancanegara diundang untuk menilai setiap trah di ring terpisah. Mereka adalah Jeff rey Pepper, Butch Macdonald, Terri Lyddon, dan Charles Doran.
Juri menilai setiap anjing secara bergantian di arena sesuai kelas dan trahnya. Masing-masing trah menobatkan best puppy, best futurity, dan best of breed (BOB). Pemenang di masing-masing trah diadu kembali untuk memperebutkan gelar best of group (BOG), lalu dilanjutkan babak pemilihan best in show (BIS). “Kontes allbreed diselenggarakan 2 kali untuk memberikan kesempatan pada peserta mendapatkan gelar champion,” kata Glenardo F Ferdinandus, sekretaris Perkin Jaya.
Ramai
Babak pemilihan BIS, saat yang ditunggu-tunggu peserta. Sebab, menang di lomba bergengsi itu menaikkan pamor anjing. Sayang, antusiasme penonton meredup lantaran pertandingan itu digelar hingga malam hari. Mahkota juara akhirnya direbut anjing langganan juara, Hakim Od Dragicevica. Hal sama terjadi ketika penobatan Pomindo Sweet Dreams di hari pertama.
Justru pertandingan berlangsung meriah saat pemilihan juara di masing-masing trah. Pomindo Sweet Dreams yang bertanding di kelas remaja betina melaju mulus setelah menundukkan saudara sekandung, Pomindo Sweet Fantasy. Gelar BOB direbutnya setelah mengempaskan 5 anjing pemenang di masing-masing kelas. “Struktur anatomi bagus. Panampilan sangat energik,” kata Terri Lyddon, juri asal Amerika Serikat. Keandalannya dibuktikan ketika bertanding dengan 4 anjing peraih BOB. Ia akhirnya dinobatkan sebagai BOG.
Pertandingan di ring A yang melombakan anjing grup 2, seperti rottweiler, bulldog, doberman, greatdane, miniaturepinsher, schnauzer, dan st bernard berjalan seru. Di trah rottweiler, 39 peserta bersaing ketat memperebutkan takhta juara. Hakim Od Dragicevica yang bertanding di kelas champion melaju mulus ke babak pemilihan BOB. Gelar itu dipetiknya di hari pertama. Sayang, Pomindo Sweet Dreams mengalahkannya di babak pemilihan BIS. Ia puas sebagai juara BOG.
Kemeriahan juga terlihat di ring B yang melombakan anjing grup 8, seperti golden retriever, american cocker spaniel, dan labrador retriever. Trah golden retriever diikuti kontestan terbanyak, 67 peserta.Di hari pertama, Jeff rey Pepper, juri asal Amerika Serikat menobatkan Ina Can Braz Pan Ch Jackson’s Show Me the Money andalan Jani Lauw. Gelar BOG pun direbut anjing unggulan Golden Castle Kennel itu. Sayang, Pomindo Sweet Dreams mengalahkannya di babak pemilihan BIS.
Anjing-anjing andalan Golden Castle Kennel masih unjuk gigi di hari kedua. Charles Doran, juri asal Amerika Serikat malah menganugerahkan gelar BOB pada Ina Ch Anthem’s NewYork River. Sayang, di babak pemilihan BOG, Hudson—panggilan Anthems New York River—dikalahkan Ina Ch D’Sunfl ower Alto,labrador milik S Rodang Baskoro dariJakarta.
Di kontes itu, Alto—panggilan Ina Ch D’Sunfl ower Alto—istimewa. Anatomi bagus dan struktur tulang sempurna. “Sangat jarang labrador bisa mengalahkan golden retriever. Ini patut diacungi jempol,” kata sang pemilik bangga sambil mengelus Alto.
Mewah
Kontes allbreed yang diselenggarakan Perkin Jaya dan AKSI itu berjalan sukses. Ini kontes perdana sebagai wujud rekonsiliasi antara Perkin dan AKSI. Peserta kontes datang dari berbagai daerah, seperti Semarang, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Lantaran di gelar di hall B arena PRJ Kemayoran, perlombaan tampak mewah. Sebanyak 4 ring digunakan sebagai arena pertandingan. Penontan dan peserta tampak leluasa menyaksikan jalannya acara yang dimulai pukul 09.00—21.00. Kemewahan terlihat ketika babak fi nal digelar. Setiap anjing yang tampil di arena disorot lampu halogen layaknya pemain sirkus berlaga di panggung.
Tak hanya meriah, tampilnya beberapa anjing anyar juga menyemarakkan lomba. Meski hanya seekor, keeshound yang sempat ramai di era 1995-an muncul kembali ke kontes. Belgian melanois termasuk jarang ikut ke kontes. Sebanyak 2 anjing jenis rhodesian ridgeback milik Paul Mellbin, ekspatriat yang tinggal di Pondokindah, Jakarta Selatan, ikutbertanding di grup 7. (Nyuwan SB)