Sesekali mereka membalikkan badan lalu mendongak melihat ke akuarium lain. Namun, mata mereka kembali terpaku menatap keindahan kemalau. “Ini yang juara. Mutiaranya sangat shining. Jarang ada kemalau seperti itu,” ujar Nandi. Tak pelak, ikan seharga Rp115-juta itu diganjar gelar grand champion pada Alfamart Makassar Lou han Competition & Expo 2005.
Luar biasa. Kemenangan kemalau jagoan Yohannes asal Jakarta bak kemenangan seorang presiden dalam pemilihan umum. Semua pengunjung yang memadati arena lomba pasti terperangah dan berdecak kagum melihat kilau mutiaranya. “Sangat cantik dan bagus. Saya yakin ikan ini pasti juara,” ujar salah seorang pengunjung asal Kota Daeng—nama lain Makassar.
Dukungan para pengunjung bagai gayung bersambut. Para juri akhirnya menyematkan gelar terhormat kepada ikan berajah itu. “Kondisi ikan sangat bagus. Mutiaranya merata dan shining. Warnanya pun mencolok,” kata Nandi.
Kisah sukses kemalau berukuran 20—30 cm menuju puncak prestasi seakan tidak ingin lepas. Berbekal mental dan penampilan prima ia berhasil mengandaskan 11 kemalau andalan hobiis asal Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Makassar. Di kelas itu ia harus beradu molek dengan ikan jagoan Rennes Harjono dan Seng Tie yang langganan juara. Namun, fi rst impression kemalau mampu mengeruk poin tertinggi, 224.
Sebelum meraih posisi terhormat, ia harus menghadapi kemolekan para jawara setiap kategori kecuali freehead dan bonsai. Di sana, kampiun cinhua klasik milik Haryanto asal ILM menjadi rival terberat. “Cinhua klasik memiliki warna bagus dan tubuh proporsional. Kedua ikan itu layak juara karena memiliki kondisi dan mental bagus,” tutur Nandi. Sayang, ukuran kepala penghuni akuarium CHK 01 itu kurang wah sehingga nilai tidak maksimal.
Cencu seru
Setiap kelas yang diperlombakan menyuguhkan persaingan alot. Kelas cencu B misalnya. Sebanyak 14 ikan berukuran 20—25 cm itu beradu cantik di hadapan ketiga juri. Cencu B andalan Yoga asal ILM berhasil menyisihkan para pesaing dan merebut peringkat pertama dengan mengantongi nilai 202,75. “Untuk kelas cencu ukuran tubuhnya sudah memenuhi standar,” ujar Phangramlie, juri lain.
Saingan terberatnya, cencu jagoan Rudy asal ILM sebenarnya berpeluang menduduki posisi teratas. Warna ngejreng dan mutiara yang bagus berpadu indah. “Penampilan ikan bagus. Kondisi kesehatan dan mental pun prima,” kata Acin. Sayang, saat penjurian terakhir ia tampil kurang ngeform.
Tak kalah serunya, persaingan meraih posisi puncak di kelas cencu A. Sebanyak 11 cencu berukuran di atas 26 cm asal Jakarta, Yogyakarta Solo, dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan seperti Palopo, Bone, dan Bantaeng beradu molek. Peringkat pertama berhasil diraih cencu andalan Anton asal ILC. Ia berhasil mengantongi nilai tertinggi, 208,25, terpaut 5,70 dengan posisi kedua.
Persaingan freemarking
Tak hanya kelas cencu yang menguras pikiran dan waktu para juri. Sebanyak 20 freemarking dari berbagai daerah tampil dengan performa terbaik. Di kelas tanpa menilai marking itu, lou han andalan Teguhasal ILM berhasil menyabet peringkat pertama. “Kondisi ikan top performance. Kepala dan fi n sangat menonjol,” ujar Eff endy mengomentari sang jawara.
Lou han jagoan Asen, ILC tampil apik sebagai rival terberat. Dengan tubuh proporsional dan warna yang indah, penghuni akuarium FM 07 mampu meliuk dengan indah. “Selain tubuh dan warna, ia memiliki mutiara yang bagus,” ucap Eff endy. Sayang, kelebihan itu ternodai lantaran luka pada ekor. Tak pelak, nilai berkurang, gelar kampiun lepas dari tangan.
Rp200-juta
Kompetisi lou han yang bertajuk Alfamart Makassar Louhan Competition & Expo 2005 itu terbilang sukses. Sebanyak 153 peserta dari seluruh Indonesia turut meramaikan kompetisi yang dibagi dalam 11 kategori itu. Kontes adu cantik lou han itu berlangsung sejak 29 Juni—3 Juli 2005 di gedung MTC Karebosi, Makassar.
“Animo hobiis asal Makassar masih bagus. Namun harus tetap ditingkatkan,” ujar Obbie, ketua panitia. Menurut kelahiran Gorontalo 35 tahun silam itu penggemar lou han asal Makassar dan kabupaten lain di Sulawesi Selatan belum “mati”. Buktinya, kontes ikan asal Malaysia itu mampu menyedot 1.000 pengunjung lebih.
Bangkitnya kejayaan lou han di Makassar juga ditandai dengan transaksi selama kontes. Sejak dibuka hingga penutupan kontes, nilai transaksi mencapai Rp200-juta. Nilai jual-beli itu mengalahkan nilai transaksi pada putaran terdahulu di Solo dan Bandung. Kontes lou han putaran III di Makassar menobatkan Java Team sebagai juara umum. Klasemen sementara Liga Alfamart dipimpin oleh ILC=230; Java Team: 245; ILM: 215; dan Makassar Team: 95. (Rahmansyah Dermawan)