Trubus.id— Ingin terjun dalam usaha budidaya ikan dewa Tor sp.,? Anda dapat memilih segmentasi usaha yang diminati. Menurut peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan di Kota Bogor, Jawa Barat, Otong Zenal Arifin, S.Pi., M.Si., saat ini ada 5 segmen usaha yang dapat digeluti para peternak.
Segmen itu meliputi usaha pembenihan, pendederan untuk menghasilkan benih berukuran 6—8 cm, pendederan untuk menghasilkan benih 15—17 cm, pembesaran gelondongan, dan pembesaran untuk konsumsi.
Di antara kelima segmentasi usaha itu, usaha pendederan untuk menghasilkan benih 6—8 cm dapat menjadi usaha sampingan yang menjanjikan (lihat tabel). Pasalnya, masa budidayanya singkat, yakni hanya 3 bulan.
Peternak juga tidak perlu lahan luas—hanya 50 m2 —karena budidaya dilakukan dalam bak fiber. Usaha itu dapat menjadi pilihan bagi warga di perkotaan yang luas lahannya terbatas. Sebagai gambaran berikut perhitungan laba dari berbisnis ikan dewa:
Asumsi Periode usaha : 1 siklus (3 bulan) Target produksi : benih ukuran 6—8 cm Jumlah bak fiber : 10 buah Luas lahan : 50 m2 Sintasan atau tingkat kelulusan hidup : 85%
Catatan: Produktivitas beragam di setiap lokas dan harga bisa saja berbeda di setiap daerah.
Kesimpulan:
Break Event Point (BEP)
BEP untuk volume produksi:
BEP = Total Biaya Produksi : Harga Jual = Rp39.774.523 : Rp4.000
BEP = 9.944
Titik balik modal tercapai bila hasil panen minimal 9.944 ekor benih ukuran 6—8 cm per siklus budidaya.
BEP untuk harga produksi:
BEP = Pendapatan Kotor : Total Biaya Produksi = Rp68.000.000 : Rp39.774.523 BEP = 2.340
Titik balik modal tercapai bila harga jual benih ukuran 6—8 cm minimal Rp2.340 per ekor.
Rasio Pendapatan per Biaya (R/C Ratio):
R/C Ratio = Total Biaya Produksi : Volume Rata-rata Produksi = Rp39.774.523 : Rp17.000
R/C Ratio = 1,71
Setiap biaya sebesar Rp1,00 diperoleh pendapatan Rp1,71. R/C ratio lebih dari 1 berarti usaha ini menguntungkan.
