Tuesday, December 10, 2024

Ancaman Saprolegnia Saat Pancaroba

Rekomendasi
- Advertisement -

Makhluk liliput itu menjemput ajal koi peliharaan di sawah. Kejadian terakhir 2 minggu lalu saat 150 koi berukuran 10—15 cm tak kuasa melawan serangan cendawan. Mereka tampak kesakitan, lalu mati.

Musim bediding bertepatan dengan bulan Juni—Juli biasanya temperatur turun hingga 18ºC. Saat pagi begitu dingin hingga menusuk belulang, tetapi ketika siang Matahari terasa menyengat kulit. Koi-koi yang dipelihara di sawah berkedalaman 125 cm sangat rentan terkena serangan cendawan itu.

Dampaknya saat pagi koi memproduksi lendir lebih banyak sebagai selimut tubuh. Namun belum usai mengeluarkan lendir, terik surya sudah menghantam. Celakanya perbedaan suhu air permukaan dan dasar kolam menyebabkan lendir menjadi sarang cendawan. Intensitas serangan anggota kelas Oomycetes itu meningkat lantaran kondisi air di sawah umumnya berkualitas rendah.

Anyir

Ikan yang terpapar saprolegnia didapati diam berkelompok di dasar air. Matanya tampak berselaput putih. Gejala lainnya lendir di tubuh tampak lebih tebal dan muncul kongesti alias benjolan di pangkal ekor. Saat benjolan itu pecah tercium bau anyir menyengat. “Jika sudah parah tubuh ikan seperti diselimuti kapas. Ia akan mati tak sampai seminggu,” kata Chriestina.

Umumnya saprolegnia menyerang bagian tubuh terluka kemudian menyebar menginfeksi jaringan lain. Namun ia juga menyerang telur ikan. Gejalanya sama, telur tampak putih. Cendawan yang kerap disebut water molds itu hidup di air tawar dan payau pada suhu 0—35°C. Ia tumbuh optimal disuhu 15—30 °C.

Serangan saproglenia sebetulnya dipengaruhi kondisi air. Air berkualitas rendah akibat sirkulasi terhambat, kadar oksigen terlarut rendah, dan kadar amonia tinggi menunjang kerja cendawan. “Buktinya saprolegnia jarang menyerang ikan-ikan yang dipelihara di rumah. Kualitas air selalu terjaga karena dilengkapi filter,” ujar pemilik Pondok Koi di Blitar itu.

Ketinggian air

Menurut Sisharbudi, peternak lain di Blitar, pencegahan dini dengan memberi obat anticendawan. Kalium permanganat atau PK salah satu pilihan. Dosis pemberian 4 tetes per liter air per 2 minggu. Obat-obat anticendawan yang beredar di pasaran juga dapat dipakai. “Sebaiknya ikan yang sakit segera dikarantina,” ujarnya.

Produk anticendawan yang beredar di pasar umumnya mengandung phenoxyethanold. Ia biasanya dipakai untuk perendaman jangka panjang. Sebab itu perlu diperhatikan dosis yang tepat agar cendawan tidak resisten.

“Cendawan yang mati akan tetap berada di tubuh ikan dan akan lenyap seiring tumbuhnya sisik baru,” ujar Mr Untergrasser dari Sera produsen obatobatan untuk ikan hias dari Jerman saat presentasi di Seminar Hama dan Penyakit Ikan Hias di Hotel Mega Anggrek April lalu.

Cara lain menyelamatkan ikan sehat dengan mengurangi ketinggian air. Buang air hingga ketinggian hanya 75 cm dari dasar. Tujuan utama penurunan ini untuk menghapus perbedaan suhu air yang turut mempergiat kerja cendawan. “Dengan ketinggian air seperti itu sinar matahari pun bisa tembus sampai ke dasar,” ujar Chriestina. (Dian Adijaya S/Peliput: Pupu Marfu’ah)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kementan Ungkap Strategi Komunikasi dan Promosi Produk Susu Organik

Trubus.id–Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan  Pemerintah Denmark dalam program...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img