Monday, March 27, 2023

Anemon Laut: Satu Putus, Tumbuh Dua

Rekomendasi

Fenomena itu yang mendorong Dr Istiyanto Samidjan MS membudidayakan anemon laut secara buatan. ‘Di Pulau Menjangan, Karimunjawa, Jawa Tengah, saya melihat mulut anemon tidak menutup sempurna,’ ujar dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang, itu. Istiyanto menduga ketidaksempurnaan itu muncul karena anemon masih pada tahap tumbuh sehabis membelah.

Di laut, selain dengan organ seksual, salah satu ornamen pada akuarium laut itu berkembang biak secara aseksual-tidak kawin-dengan tunas dan pembelahan. Ketika tubuhnya yang lunak terempas ombak hingga terbelah, saat itulah perkembangbiakan berlangsung. Anemon juga dapat memecah pedal disk-kaki tempat melekat pada media-untuk memperbanyak diri. Cara seperti ini yang dilakukan Istiyanto untuk mengembangbiakan anemon di luar habitat asli.

Seratus persen

Istiyanto menggunakan anemon jenis Stichodactyla gigantea saat mencoba pertama kali pada 2005. Syarat anemon yang bisa dikembangbiakkan di antaranya, bergaris tengah sekitar 10 cm atau umur 1 tahun ke atas, tentakel tumbuh baik, warna tidak pucat, dan mengambang saat dicemplungkan dalam akuarium. Doktor marine culture dari Institut Pertanian Bogor itu lantas mencacah tubuh stichodactyla menjadi 2, 3, 4, dan 5 bagian.

Pemotongan dapat dilakukan vertikal dan horizontal. Namun, hanya anemon yang tumbuh tegak dengan ketebalan tubuh di atas 10 cm yang bisa dipotong horizontal. Sebab, stichodactyla memiliki tubuh pipih. Jika carpet anemon yang pipih itu dipaksakan diiris, justru akan merusak tubuhnya. Pemotongan vertikal dilakukan dengan mengiris tubuh anemon dari atas ke bawah. ‘Pemotongan perlu berhati-hati supaya tidak merusak mulut,’ ujar Istiyanto.

Seandainya mulut rusak, hewan yang memiliki sel penyengat pada tentakelnya itu bakal mati. Sebab itu pula, pemotongan anemon mengikuti kontur atau lekuk tubuhnya. Potonglah anemon memakai pisau bedah berbahan stainless steel yang diolesi alkohol 95% atau telah dipanaskan pada suhu 100oC supaya steril.

Pemotongan anemon dalam wadah berisi air laut harus cepat agar tidak stres. Ciri stres tubuh memucat dan banyak mengeluarkan lendir. Air laut perlu disterilkan memakai methylene blue supaya anemon tidak terinfeksi bakteri. Anemon yang terinfeksi bakteri, permukaan tubuhnya mengeluarkan lendir. ‘Bila didiamkan, 1-2 hari kemudian anemon busuk,’ kata Istiyanto. Bagian anemon yang sukses dipotong segera dipindahkan ke wadah pemeliharaan.

24 jam

Wadah pemeliharaan berupa bak plastik berisi air laut yang telah diaerasi dan dibiofiltrasi sehingga jernih seperti habitat asli anemon di kedalaman 10-12 m dpl. Susunan biofilter dari bawah ke atas: kerikil pasir, plastik bergelombang-bahan atap yang diberi lubang diameter 2 cm-, ijuk, arang aktif, kerikil pasir, kerikil, dan spons. Air diresirkulasi dari bak ke filter, lalu kembali ke bak dengan bantuan pompa air dan bowler.

Bak plastik berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dapat menampung 8 potong anemon. Di atas bak itu dipasang lampu TL 40 watt untuk membantu proses fotosintesis. Harap mafhum dalam sel-sel tubuh anemon bersimbiosis alga yang disebut zooxanthellae.

Alga berklorofil itu berlindung dari predator di dalam tubuh anemon. Sebagai gantinya ia membantu menyediakan oksigen dan gula dari hasil fotosintesis untuk dimanfaatkan anemon. Jika lokasi budidaya anemon di luar ruangan, lampu dinyalakan hanya malam hari. Di dalam ruangan, lampu menyala nonstop.

Cacing laut Tubifex sp, cacahan udang kecil, plankton Nanochloris sp, dan Brachianus plicatilis diberikan sebagai pakan anemon. Takarannya 5% bobot tubuh per hari. Selama 1-2 pekan pertama tubuh anemon memucat, tanda masih dalam proses adaptasi dan pemulihan pascapotong. Selang 2 minggu, warna tubuhnya tampak kehijauan. Warna dan bentuk tubuhnya makin sempurna setelah 4 bulan.

Penelitian Istiyanto mendapati tingkat kelulusan hidup anemon setelah dipotong dan tumbuh menjadi 2 bagian mencapai 90-100%. Pertambahan diameter setelah 3 bulan di atas 6,5 cm. ‘Budidaya anemon tak sulit, sehingga untuk mengisi keindahan akuarium laut jangan mengeksploitasi alam,’ pesan Istiyanto. (Tri Susanti/Peliput: Ari Chaidir)

Tahap Budidaya Anemon

Induk anemon berdiameter minimal 10 cm diaklimatisasi sehari dalam akuarium.

Siapkan wadah plastik atau akuarium berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm untuk tempat pemeliharaan. Air laut perlu dibiofiltrasi dan diaerasi. Ukuran bak filtrasi 1,25 m x 4 m x 1 m. Kualitas air laut: salinitas 29-32 ppm, kadar oksigen terlarut 5,8-7,1 ppm, suhu 25-28°C, pH 7,11-7,92.

Masukkan anemon dalam ember plastik 50 liter berisi air laut yang disterilkan memakai methylene blue setinggi 5-10 cm. Potong anemon memakai pisau bedah yang telah disterilisasi memakai alkohol 95% atau dipanaskan pada suhu 100°C. Anemon dipotong dari atas ke bawah mengikuti lekuk tubuh.

Potongan anemon segera dipindahkan dalam bak pemeliharaan. Pasang lampu TL 40 watt sejengkal di atas bak pemeliharaan. Lampu dinyalakan 24 jam jika bak ada di dalam ruangan.

Beri pakan cacing tubifex dan cacahan udang kecil sebanyak 5% bobot tubuh per hari, setiap pagi dan sore. Anemon siap dipanen 2-4 bulan kemudian sesuai diameter yang diinginkan, 5-15 cm.***

Ilustrasi: Baharuddin

Anemon salah satu ornamen wajib dalam akuarium laut

Anemon palsu berbahan plastik di pameran

Aquarama 2009 Singapura

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tips Menjaga Sapi Perah agar Tetap Produktif

Trubus.id — Memelihara sapi perah harus intensif. Pasalnya banyak tantangan yang dapat membuat produksi susu sapi merosot. Misalnya sapi...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img