Saturday, November 9, 2024

Arum Pilihan Pekebun

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id – Pepaya unggul berukuran relatif kecil, manis, dan bertekstur lembut itu menjadi idaman petani. Buah pepaya dari kebun Ali Imron memang istimewa. Bobot pepaya itu relatif kecil yakni hanya sekitar 500—600 g. Berukuran kecil menjadi keuntungan karena pepaya dapat dimakan sekali habis. Tidak perlu menyimpan sisa potongan yang bisa mengurangi kesegaran buah. Keunggulan lainnya pepaya produksi Ali itu bercita rasa manis. Hasil pengukuran menggunakan refraktometer menunjukkan tingkat kemanisan pepaya itu mencapai 15ºbriks.

Selain itu, tekstur pepaya milik Ali lembut. Saking lembutnya, pembeli bisa menyendok daging buah pepaya yang terbelah. “Perawatan pepaya cukup mudah dan produktivitas tinggi. Harga buah juga tergolong stabil dengan kebutuhan pasar yang cukup tinggi dan tebuka lebar,” kata petani asal Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Pepaya hibrida

Pepaya unggul di kebun Ali merupakan varietas Arum yang dirilis pada 2021. Ia menamam 8.000 Arum di lahan 8 hektare (ha). Penanaman bertahap setiap tahun sehingga Ali memanen pepaya setiap hari. Kapasitas produksi kebun Ali mencapai 6 ton pepaya Arum setiap pekan. Ia menjual hasil panen pada mitra, salah satunya CV Mas Tani. Menurut Pemilik CV Mas Tani, Lya Indhah, ada 12 petani termasuk Ali yang rutin menyetor buah pepaya secara bergilir setiap pekan.

Lya lalu menjual pepaya ke beberapa toko dan pasar modern di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Permintaan per pekan mencapai 10 ton, tetapi kapasitas produksi petani hanya 6 ton/pekan. Harga jual di toko dan pasar modern cenderung stabil yaitu Rp20.000 per kg. Selain sebagai petani dan pengepul, Lya juga memiliki mitra untuk memenuhi permintaan pasar. Mitra tergabung dengan sistem plasma.

Sebagai upaya memenuhi permintaan pasar, Lya memiliki 15 petani mitra pepaya dengan luas lahan 0,5—1 ha sejak 2018—2022. Dengan kata lain potensi pasar Arum relatif tinggi. Arum merupakan pepaya hasil pemuliaan PT Tunas Agro Persada. Pemulia tanaman di PT Tunas Agro Persada, Dwi Kartika M. Ghazali, mengatakan, Arum merupakan pepaya hibrida produksi dalam negeri dengan galur tetua jantan berkode PPYJT 21.09.27.13.17.11 dan galur betina berkode PPYBT 15.32.15.21.07.18.

Induk betina memiliki karakter buah berbentuk oval pendek, buah berukuran kecil, dan memiliki daging buah berwarna merah dengan rasa manis. Sementara induk jantan mewarisi sifat buah berbentuk bulat lonjong, berukuran buah lebih besar dibandingkan dengan betina, berdaging buah berwarna merah, dan bercita rasa manis. Dwi mengatakan riset Arum dimulai pada awal 2011 untuk membentuk penggaluran indukan.

Sejak 2017 dilakukan uji coba penanaman kepada petani dan uji pasar skala terbatas untuk melihat respon konsumen. Namun baru pada 2021 Kementerian Pertanian mengeluarkan surat keputusan pelepasan varietas. Pendaftaran nama varietas menggunakan nama cikita. Namun untuk nama dagang memakai nama Arum. Diameter Arum 10-11 cm dan panjang 20—22 cm.

Pemupukan

Bentuk buah bundar telur sungsang (obovate) dengan warna dan tekstur buah merah dan halus. Ketebalan daging buah 2,5—3,5 cm dan berbobot 500—600 g. “Pepaya berbuah mulai umur 6 bulan dengan potensi hasil 48—96 buah berbobot mencapai 24—57 kg selama masa produktif 1,5 tahun,” kata Dwi. Buah dapat bertahan 6—7 hari setelah panen pada suhu ruangan 25—28oC. Masa simpan itu lebih lama dibandingkan dengan pepaya varietas lain yang hanya bertahan sekitar 4 hari pascapanen.

Lebih lanjut ia menuturkan, penciri utama Arum antara lain memiliki rongga buah seperti bintang (stellate), ujung buah cekung ke dalam, tangkai daun berwarna muda keunguan, serta warna ruas pada pangkal batang tanaman muda berwarna ungu. “Pepaya varietas Arum sangat cocok ditanam di ketinggian menengah ke bawah dengan elevasi kurang dari 600 m dpl dan suhu 30—35oC,” kata alumnus Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, itu.

Satu hektare lahan berisi 1.000 tanaman dengan jarak tanam 3 m x 3 m. Untuk menghasilkan buah yang optimal, perlu diberikan pupuk secara intensif. Pupuk kotoran sapi adalah pupuk organik terbaik untuk pepaya dengan dosis 15—20 kg per tanaman. Berikan juga 1 ons NPK 15:15:15 pada umur 0—2 bulan per tanaman per bulan. Tujuannya meningkatkan pertumbuhan tanaman. Setelah tanaman mengeluarkan bunga atau berumur 3 bulan, berikan 3 ons pupuk NPK 15:15:15 per tanaman.

Sebelum dirilis, Dwi dan tim menguji Arum di kebun milik PT Tunas Agro Persada di Boyolali, Jawa Tengah. Itu juga menjadi tantangan bagi Dwi sebagai pemulia. Cuaca yang sering tidak menentu membuat persilangan menjadi lebih sulit. Kegagalan persilangan ketika musim hujan relatif tinggi mencapai 40—50%. Meski begitu, perjuangan melelahkan itu berbuah manis.Kini Arum menjadi pepaya idaman petani dan masyarakat Indonesia. (Nadya Muliandari)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tiada Lele, Suree pun Boleh

Trubus.id—Kafe di sisi Sungai Kuala Idi di Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, itu masih ramai menjelang tengah malam pada...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img