Konsumsi Virgin Coconut Oil (VCO), kurma, dan pisang agar bugar selama puasa.
Ujang Kosasih—bukan nama sebenarnya—selalu merasa lemas ketika menjalankan ibadah puasa pada Ramadan. Wajahnya pucat, tangan dan kaki dingin ketika lapar mendera. Pria 39 tahun itu paling sulit menahan rasa lapar pada pukul 07.00—09.00 dan 12.00—14.00. Keruan saja ayah satu anak itu beberapa kali membatalkan puasanya saat rasa lapar dan haus mendera. Menurut dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dr. Mutiara Indah Sari, kelenjar hipotalamus di otak mempengaruhi rasa lapar dan haus.
Hipotalamus mengatur banyak aspek motivasi dan emosi di antaranya lapar, haus, dan perilaku seksual. Rangsangan selera makan datang dari beragam sumber seperti kadar glukosa darah dan asosiasi psikis contohnya melihat, mencium aroma, dan mengecap.
Hipotalamus melepaskan impuls ke batang otak jika glukosa darah rendah, sehingga timbul rangsang pelepasan hormon yang memperngaruhi respons makan.
Tetap bugar
Menurut Ruth R. Patterson dari Department of Family & Preventive Medicine, University of California, San Diego, La Jolla, Amerika Serikat, puasa Ramadan bisa menurunkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan kadar glukosa darah. Itulah sebabnya pelaku puasa merasakan lapar. Meski puasa, Annas Ahmad tetap bugar. Sebelum Ramadan, Annas lazim menjalani puasa sunah pada hari tertentu. Alumnus Teknik Elektro Universitas Brawijaya itu tetap bugar.
Salah satu rahasianya rutin mengonsumsi minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) ketika sahur. Annas mengonsumsi 1—3 sendok makan VCO per hari. “Saya pasti minum baik puasa atau tidak,” kata Annas. Menurut Annas VCO mengandung Medium Chain Triglyceride (MCT), yakni lemak dengan panjang rantai karbon sedang atau rantai karbon menengah. Proses metabolisme asam lemak dalam minyak kelapa murni berlangsung cepat.
Oleh karena itu, tubuh mudah menyerapnya sehingga cepat menghasilkan energi. Energi tersedia tentu menjadikan tubuh bugar dan tidak cepat lapar. Menurut periset di Balai Penelitian Tanaman Palma, Manado, Sulawesi Utara, Stevie Karaouw dan Budi Santosa, proporsi MCT minyak kelapa mencapai 61,93%. Asam lemak yang termasuk MCT di antaranya asam laurat. Tubuh akan mengubah asam laurat menjadi monolaurin. Monolaurin bersifat antivirus, antibakteri dan anticendawan.
Senyawa aktif itu mampu melindungi tubuh dari serangan berbagai penyakit saat berpuasa. Bahkan bagi penggemar kopi pun, bisa menambahkan VCO. Penikmat kopi di Bandung, Jawa Barat, Muhammad Iqbal, kerap menambahkan setengah sendok teh VCO di secangkir kopi. Ia mengaduk rata dan menikmati kopi VCO itu selagi hangat. Menurut penggemar fotografi itu cita rasa kopi makin meningkat setelah penambahan VCO.
Iqbal menyarankan konsumsi VCO dikombinasikan dengan gaya hidup sehat. Contohnya dengan konsumsi air putih yang cukup. Iqbal menyarankan konsumsi VCO sekali sehari waktu sahur saat puasa Ramadan. Menurut Annas Ahmad konsumsi kopi ditambah VCO lazim bagi pelaku diet ketogenik. Caranya menambahkan 200—300 ml butter pada 3 menit pascaseduh. Adapun dosis VCO ditambahkan sesuai selera. Menurut Annas campuran minuman kopi itu dikenal dengan nama bulletproof coffee. Bulletproof coffee kini tengah digandrungi di Amerika Serikat.
Herbal lain
Ratna Muwardi juga menerapkan cara serupa. Ia menambahkan minyak perawan itu pada minuman. “Saya biasa menambahkan 1 sendok makan VCO dalam satu gelas air putih atau jus setelah makan sahur dan 1 sendok makan lagi ke dalam teh hangat sebelum mengonsumsi makanan saat berbuka,” kata perempuan kelahiran Bandung, 28 April 1980 itu. Ratna tak merasa lemas maupun loyo saat berpuasa Ramadan.
“Tahun lalu semangat saya sangat tinggi saat minggu pertama bulan Ramadan. Rasanya seperti sedang tidak puasa, ya paling hanya lapar melanda di sore hari,” ujar perempuan 38 tahun itu. Faedah mengonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) saat makan sahur dan sebelum makan berbuka itu juga signifikan. Saat banyak tetangganya terkena penyakit flu dan demam lantaran proses adaptasi pada awal puasa, daya tahan tubuh Ratna tetap kuat. “Saya tetap sehat dari awal hingga akhir puasa,” ujar ibu 3 anak itu.
Dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr. Sidi Aritjahja merekomendasikan herbal lain agar bugar selama puasa, yakni konsumsi air rendaman kurma. Caranya merendam 5—7 butir kurma selama 10—12 jam. Adapun waktu konsumsi selepas santap sahur. Sidi menambahkan, air rendaman kurma dikenal dengan istilah air nabez. Tubuh mudah menyerap glukosa dalam buah kurma. Adapun pisang raja, pisang mas, dan pisang kapok kuning alternatif lain yang kandungan glukosanya mudah diserap tubuh. Kurma, pisang, barulah gula tebu urutan kandungan glukosa yang mudah diserap tubuh. (Muhamad Fajar Ramadhan/Peliput: Tiffani Dias Anggraeni)