Balsa menjadi primadona baru kayu cepat tumbuh. Siap panen pada umur 4 tahun.
Umurnya masih amat belia, 4 tahun, tetapi tinggi pohon itu menjulang hingga 20 meter. Diameter batang juga besar, mencapai 30 cm. Itulah sosok balsa Ochroma pyramidale yang siap panen muda. Abdul Manap di Desa Kertosuko, Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menanam 3.000 balsa di lahan 5 ha pada 2006. Ketika balsa berumur 4 tahun, ia memanen 1.400 batang dari 2 ha kebun atau total 400 m3.
Saat itu diameter tanaman 30 cm dan tinggi 12-20 m. Manap menjual balsa langsung ke PT Kutai Timber Indonesia dalam bentuk kayu utuh. Sisa pohon sebanyak 1.600 pohon akan ia panen saat tanaman berumur 7 tahun atau pada 2013. Wage Sugiarto, pekebun balsa di Desa Krucil, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, juga menanam 1.300 bibit setinggi 40-50 cm di lahan 1,5 ha pada 2007.
Kayu ringan
Wage Sugiarto mestinya dapat memanen setahun atau dua tahun lalu ketika pohon berumur 3-4 tahun. Namun, ia menginginkan diameter batang lebih besar. Ia berencana memanen pohon anggota famili Malvaceae itu pada umur 7 tahun atau pada 2014. Namun, ia telah sekali panen penjarangan ketika tanaman berumur 3 tahun. Pada penjarangan itu ia menebang 320 pohon dan memperoleh 40 m3 kayu.
Riap tumbuh balsa mencapai 7,5 cm. Bandingkan dengan primadona kayu cepat tumbuh lain, seperti sengon Paraserianthes falcataria maupun jabon Anthocephalus cadamba, masing-masing hanya 4,2 cm dan 4,1 cm per tahun. Kedua pohon itu perlu 5 tahun untuk mencapai ukuran sama. “Balsa cepat tumbuh dan tergolong giant tree. Kecepatan pertumbuhannya hampir 2 kali sengon,” ujar kepala bagian penanaman dan lingkungan PT Kutai Timber Indonesia, Agus Setiawan SHut.
Pohon asal Brasil dan Meksiko itu terbukti tumbuh baik di iklim tropis bersuhu 22-270C dengan kelembapan relatif 75%. Selain itu balsa toleran kekeringan hingga 4 bulan. Pohon kerabat bunga sepatu itu memiliki kerapatan massa 0,15-0,30 gram per cm3. Itu berarti balsa jauh lebih ringan ketimbang sengon dengan kerapatan massa 0,20-0,52 gram per cm3 maupun jabon 0,29-0,46 gram per cm3.
Dengan karakteristik itu balsa tepat untuk membuat papan selancar, pesawat aeromodeling, mainan anak, sampai penyekat panas dalam lemari pendingin. Melihat begitu banyak faedah kayu balsa PT Kutai Timber Indonesia mulai menanam balsa sejak 2003. Perusahaan itu menggunakan bibit dari Bogor, Provinsi Jawa Barat, dan Bondowoso, Jawa Timur. Pada tahun keempat pascatanam, pohon-pohon itu berbuah. Daya simpan benih mencapai 5 tahun. Itulah sebabnya perusahaan perkayuan itu kini mengembangkan bibit dari biji. Sekilo biji bisa menghasilkan 112.000-150.000 bibit.
Selain membudidayakan sendiri di lahan total 300 ha, Kutai Timber juga bermitra dengan 10.527 pekebun di berbagai daerah seperti Probolinggo, Lumajang, dan Jember, semua di Provinsi Jawa Timur. Total luas lahan pekebun mitra mencapai 15.000 ha terdiri atas 3,925-juta tanaman. Sebagian pekebun mitra telah panen dan menjual kayu-kayu itu ke PT Kutai Timber Indonesia yang menampung 2.500 m3 balsa dalam bentuk kayu bulat per bulan.
Para pekebun mitra memperoleh harga Rp400.000 per m³. Sebuah pohon berumur 5 tahun berdiameter 40 cm menghasilkan kayu 1,07 m3. Jika pekebun menanam 850 pohon di lahan 1 ha, potensi produksi saat panen berumur 5 tahun mencapai 850 m3. Menurut Wage biaya produksi mengebunkan balsa di lahan 1 ha terdiri atas 800 bibit mencapai Rp10-juta, tanpa memperhitungkan sewa lahan.
Pasar ekspor
Pasokan dari pekebun mitra itu sebagai bahan baku kayu lapis. Saat ini PT Kutai Timber Indonesia mengekspor 500 m3 kayu lapis balsa per bulan ke Jepang dan Inggris. Di pasar internasional, 80-90% pasokan balsa dunia berasal dari Ekuador, sisanya dari Bolivia, Brasil, dan negara-negara Asia tropis, termasuk Indonesia.
Tertarik mengebunkan balsa? Membibitkan balsa tergolong gampang-gampang susah, kuncinya adalah penyiraman harus pas. Menurut Mustofa Surodukawi, bagian pembibitan balsa PT Kutai Timber Indonesia, kekurangan air, menyebabkan bibit gagal bertunas. Sebaliknya, terlalu banyak air, bibit membusuk. Sebelum memindahtanamkan bibit ke lahan, siapkan lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm dan kedalaman 50 cm.
Lalu benamkan sekilo pupuk kandang di lubang tanam itu. Tiga bulan kemudian, bibit setinggi 30 cm terdiri atas 5 daun siap tanam. Menurut Mustofa waktu tepat penanaman balsa pada awal musim hujan ketika ketersediaan air memadai untuk pertumbuhan. Pekebun dapat membudidayakan balsa secara monokultur atau tumpangsari. Jarak tanam ideal tanpa penjarangan adalah 6 m x 2 m sehingga total populasi 800 tanaman per ha.
Namun, jika berencana menjarangkan, pekebun menanam balsa berjarak 3 m x 3 m. Penjarangan secara teratur saat tanaman berumur 2 tahun dan 4 tahun agar pertumbuhan maksimal. Wage melakukan penjarangan pada umur 3 tahun untuk mengurangi persaingan hara dan sinar matahari sehingga pertumbuhan optimal. Itu sebabnya, kini di lahan Wage tersisa 980 pohon balsa.
Pemupukan susulan saat tanaman berumur sebulan dengan memberikan 100 g Urea per bibit. Ulangi pemupukan selang 3 bulan dengan dosis sama. Ulangi pemupukan setiap awal musim hujan sampai tanaman berumur 1 tahun. Pekebun bisa menanam jagung, buncis, cabai, atau tomat di sela tanaman balsa sebelum tanaman itu berumur 1 tahun pascatanam.
Di Indonesia memang kian banyak pekebun yang melirik balsa. Di Desa Krucil, misalnya, luas penanaman baru 20 ha pada 2007 dan meningkat menjadi 40 ha pada 2012. Agus memprediksi balsa bakal menjadi primadona berikutnya setelah sengon dan jabon. Itu lantaran balsa termasuk kayu genjah yang kian dicari. (Desi Sayyidati Rahimah/Peliput: Riefza Vebriansyah)
Keterangan Foto :
- Proses pengolahan kayu balsa
- Balsa dapat dipanen umur 3-4 tahun
- Bibit balsa siap tanam
- Kebun balsa PT Kutai Timber Indonesia di Bremi, Probolinggo, Jawa Timur