Thursday, March 6, 2025

Baobab di Dalam Kafe

Rekomendasi

Trubus.id—Baobab (Adansonia digitata) lazim tumbuh di lahan terbuka sebagai elemen taman maupun tanaman peneduh. Harap mafhum, pohon anggota famili Malvaceae itu tumbuh meraksasa hingga 25 meter dan berdiameter 14 meter. Namun, Jordy Liong justru memanfaatkan baobab sebagai tanaman penghias ruangan di kafe miliknya di Menteng, Jakarta Pusat.

            Jordy menanam baobab di dalam bangunan kaca. Interior ruangan berpadu apik dengan keberadaan baobab yang tumbuh gemuk dan segar. Diameter batang sekitar 40 cm. Tinggi pohon hampir menyentuh atap kaca setinggi 6 m. Jordy memasang pagar kayu di sekeliling baobab. Tujuannya memberikan jeda bagi tanaman dengan properti maupun aktivitas.

Jordy Liong jatuh cinta pada keunikan baobab. (Dok. Intan Dwi N.)

            Dekorasi alami itu menarik perhatian pengunjung. Jordy memanfaatkan jasa perancang taman untuk mengatur ruang tumbuh yang pas bagi baobab. Semula bangunan kaca itu adalah halaman belakang dari sebuah rumah kuno khas Belanda. Jordy mempercayakan pengaturan tanaman seharga Rp70 juta itu kepada perancang taman di Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Friesia Sutjiati Widjaja.

            Friesia membutuhkan 20 orang untuk menggotong tanaman kerabat randu (Ceiba pentandra) itu. Ia begitu hati-hati ketika menanam baobab agar akar tanaman tetap utuh. Pada awal penanaman, ia memberikan perawatan rutin. Kebutuhan air, nutrisi, dan pestisida menjadi fokus utama. Penyiraman tanaman dilakukan 3 hari sekali saat kemarau. Adapun saat musim hujan, interval penyiraman 5 hari sekali. Friesia memberikan insektisida, fungisida, dan vitamin B1 secara bergantian. Frekuensi penyemprotan setiap 2—3 hari.

Pemanfaatan pohon baobab di ruangan Ombe Kofie di Menteng, Kota Jakarta Pusat. (Dok. Intan Dwi N.)

            Jordy menuturkan bahwa habitat asli baobab ada di kawasan dengan lingkungan yang panas, kering, dan bersirkulasi udara lancar. Oleh karena itu, ia menambahkan ventilasi udara berukuran 70 cm x 50 cm di bagian atas bangunan. Selain itu ia juga memasang dua alat pengatur sirkulasi udara. Keberadaan pohon kerabat bunga sepatu itu pun kembali menarik perhatian pengunjung kafe. “Selain kopinya enak, saya suka dengan suasana kafe yang asri dan estetis,” tutur Javelin, pengunjung yang kerap mendatangi kafe. Ia bisa menyeruput secangkir kopi panas sembari menikmati raksasa elok.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img