Konsumsi bawang dayak secara teratur membatalkan operasi kelenjar getah bening.
Viviana Candra Tjong bingung saat melihat benjolan sebesar biji lengkeng di leher cucunya, Made Yamakan Aryuna. Keesokan harinya Viviana dan orang tua Aryuna membawanya ke sebuah rumah sakit di Denpasar, Bali. Perempuan berusia 48 tahun itu sangat terkejut ketika dokter mengatakan bahwa kelenjar getah bening yang terdapat di leher Aryuna membengkak.

Balita berusia 2 tahun itu pun harus mengonsumsi antibiotik berdosis tinggi dan menjalani operasi kecil. Sontak keluarga Aryuna merasa syok dan sedih yang luar biasa. Semula Viviana mendapati benjolan di leher sang cucu, ketika Ayuna berusia 15 bulan. Ia sempat heran karena cucunya itu perempuan dan itu tidak mungkin jakun—benjolan di leher pada pria. Saat ia pegang, benjolan itu keras dan tidak bergerak.
Bawang mekah
Meski terdapat benjolan, Aryuna tidak mengeluh sakit. “Setelah menemui dokter saya memutuskan untuk mengecek kondisi cucu saya di rumah sakit lain,” ujar Viviana. Selang 2—3 hari, Aryuna baru merengek dan menangis ketika menelan makanan. Perempuan yang pernah tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat, itu pun lalu menemui dokter lain di sebuah rumah sakit di Denpasar, Bali, dr. Paramitha Rahayu, SpA.
Paramitha menyarankan rawat jalan karena Ayuna masih balita dan belum bisa mengonsumsi obat-obatan dengan dosis tinggi dan secara terus-menerus. Selain itu dokter juga menyarankan agar Aryuna mengonsumsi herbal seperti bawang dayak dan kumis kucing. Akhirnya, Viviana mengikuti saran dokter itu. Nenek satu cucu itu teringat kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat.
Viviana pun memanfaatkan umbi bawang dayak. Ia mencuci bersih, lalu, “Saya iris tipis-tipis dan saya haluskan menjadi bubuk,” ujarnya. Setelah itu Viviana mencampur 1 sendok teh (sdt) serbuk bawang mekah—sebutan di Kalimantan—dengan 250 ml susu. Aryuna meminum susu dengan campuran bawang mekah itu saat hendak tidur. Namun, Viviana mematikan lampu kamar agar warna merah pada susunya tidak terlihat. Setelah 3 hari belum melihat adanya perubahan pada sang cucu. Viviana menambah dosis pada racikan bawang dayak itu.

Ia menaikkan dosis menjadi 1,5 sendok teh serbuk bawang mekah dicampur 250 ml susu. Tidak adanya perubahan setelah 4—5 hari pun membuat Viviana menaikkan kembali dosis menjadi 2 sendok teh dalam 250 ml susu. Setelah lima hari, ia melihat perubahan pada benjolan yang di leher Aryuna. “Benjolan itu sudah tidak keras dan kaku lagi, malah bisa bergerak ketika disentuh,” ujarnya.
Multifungsi
Aryuna mengonsumsi bawang berlian dua kali sehari, pagi dan malam masing-masing sebanyak 250 ml sekali konsumsi. Setelah dua pekan rutin meminum racikan bawang berlian itu benjolan mengecil. Benjolan yang semula berdiameter 5 cm mengecil dan tinggal sebesar kacang tanah. Tidak sampai sebulan mengonsumsi umbi kemerahan itu benjolan di leher Aryuna pun lenyap.

Itulah sebabnya Aryuna pun batal menjalani operasi pengangkatan benjolan. Sayangnya, Viviana tidak memeriksakan cucunya ke dokter. Orang Kalimantan Timur menyebutnya jari angau atau bawang hutan. ”Orang-orang Dayak memanfaatkan bawang sabrang sebagai obat diare. Di Medan bawang sabrang dipercaya untuk mengobati beragam penyakit. Menurut hasil riset Yunita Limantoro dari Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, umbi bawang dayak mengandung senyawa alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tannin, steroid dan kuinon.
Penggunaan bawang dayak dalam bentuk segar, simplisia, manisan, dan dalam bentuk bubuk (tepung). Potensi bawang dayak sebagai tanaman obat multifungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan penggunaanya sebagai bahan obat modern. Senyawa bioaktif ekstrak bawang dayak mampu memberikan pengaruh nyata p> 0.05 terhadap pegecilan benjolan pada kelenjar getah bening.
Dosis ekstrak 500 mg per kg bobot tubuh tikus lebih memiliki kemampuan sebagai agen antikanker. Makin tinggi dosis ekstrak bawang berlian maka akan makin tinggi kemampuan ekstrak bawang dayak sebagai antikanker. Serbuk bawang dayak memiliki aktivitas antioksidan tidak aktif dengan nilai IC50 sebesar 105,48 ppm. IC50 atau inhibitory concentration merupakan konsentrasi penghambatan setengah maksimal dari populasi.
IC50 ukuran efektivitas senyawa dalam fungsi biologis atau biokimia. Suatu bahan dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat bila memiliki nilai IC50 kurang dari 50 ppm. Bawang berlian alias bawang dayak mengandung senyawa naftokuinonens dan turunannya. Naftokuinonens bersifat antimikrob, antifungal, antivirial, dan antiparasitik. Selain itu, naftokuinonens mempunyai bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk glikosida.
Menurut herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, bawang dayak memiliki efek antioksidan. Komponen antioksidan mempunyai peranan penting bagi perlindungan kesehatan tubuh. Para ahli berpendapat bahwa antioksidan mampu mereduksi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. (Tiffani Dias Anggraeni)