
Kunci sukses budidaya sayuran hidroponik bertingkat, tepat memilih model talang.
Ely Sufianti sering kali tak bisa memanen sayuran secara serempak dari instalasi hidroponik bertingkat miliknya. Padahal, waktu tanam seluruh sayuran itu serentak. Tanaman yang tersisa biasanya yang tumbuh di talang paling bawah. Petani sayuran hidroponik di Bandung, Jawa Barat, itu tidak memanennya karena ukuran tanaman lebih kecil ketimbang tanaman di atasnya.
Ia lantas memindahkannya ke talang di tingkat paling atas. “Saya biarkan hingga ukuran tanaman sama dengan yang sudah dipanen,” ujarnya. Untuk tanaman baru ia tanam di lubang tanam berikutnya setelah tanaman sisa panen. Begitu seterusnya sehingga Ely jarang sekali memanen tanaman serempak. Ibu dua anak itu menanam sayuran dengan sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) model bertingkat.
Nutrisi
Eli menggunakan hidroponik bertingkat dengan model talang bersambung atau menyerupai huruf “S” sebanyak 4 tingkat. Menurut Ir Yos Sutiyoso, pakar hidroponik di Jakarta, ukuran sayuran yang tidak seragam pada model bertingkat itu disebabkan proporsi nutrisi dan sinar matahari yang terserap tidak merata. “Tanaman di bagian atas menerima nutrisi awal sehingga pertumbuhannya lebih maksimal.

Sementara tanaman di bagian bawah hanya menerima nutrisi sisa yang sebagian besar sudah diserap sayuran di tingkat atas,” ujar Yos.
Roni Hartanto Gunawan, perancang hidroponik di Bandung, Jawa Barat, pun pernah mengalami kendala serupa saat pertama kali menggeluti hidroponik. Menurut pria 27 tahun itu, pekebun yang menggunakan perangkat hidroponik bertingkat model huruf ‘S’ tidak mesti mengganti instalasinya. “Cukup tambahkan debit nutrisinya saja,” ujar alumnus Universitas Padjadjaran itu.
Untuk menghindari kendala seperti pada perangkat hidroponik bertingkat model huruf S, Roni membuat model baru. Pada model baru itu pipa di setiap tingkatan tidak lagi dibuat bersambung. Dengan begitu nutrisi yang mengalir di talang akan langsung menuju pipa pengeluaran. Debit aliran larutan nutrisi di setiap tingkat dapat diatur sesuai kebutuhan dengan memasang keran di setiap pipa aliran nutrisi di setiap tingkat.
“Dengan sistem itu ukuran sayuran lebih seragam dan nutrisi lebih irit,” kata Roni Hartanto. Perhitungan jumlah nutrisi yang dibutuhkan tetap harus diperhatikan. Namun, model hidroponik bertingkat ala Roni bukan berarti tanpa kelemahan. “Pekebun dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya,” ujarnya. (Rizky Fadhilah)