Dalam hitungan jam, kerut-merut di wajah perempuan paruh baya yang terbaring di depan mereka hilang. Sang pasien yang sudah pantas dipanggil nenek itu pun kembali tampil percaya diri dengan wajah baru nan menawan.
Begitulah rutinitas 2 dokter yang juga sahabat karib dalam serial terkenal Nip/Tuck. Tak ada hari berlalu tanpa kedatangan para wanita—kebanyakan pasien yang datang ke klinik bedah kecantikan itu memang perempuan—yang ingin memoles tubuh dan wajah yang dianggap kurang menarik. Mereka berharap, begitu “tongkat sulap” dokter Troy dan McNamara terayun, si buruk rupa bersalin menjadi putri jelita.
“Wajah” baru pula yang ingin didapat kala men-top-working lengkeng lokal dengan varietas introduksi teranyar. Nephelium longan asal Ambarawa, Temanggung, atau Malang yang notabene dataran tinggi kerap mogok berbuah begitu ditanam di dataran rendah.
Mata naga—sebutannya di Cina—tumbuh subur dengan tajuk rimbun di halaman-halaman rumah di Jakarta, Semarang, atau Pontianak. Namun, buah tak kunjung muncul. Kalaupun akhirnya bola-bola berwarna cokelat keemasan itu hadir, ukuran sangat kecil dan berdaging tipis. Meski peluang mutasi ada, terhitung jari lengkeng lokal berbuah lebat di dataran rendah. Akibatnya banyak “korban” berjatuhan lantaran hobiis akhirnya bosan danpohon ditebang.
Sambung introduksi
Kini pemilik tak perlu membabat habis lengkeng lokal yang telanjur tumbuh menjulang di halaman. Pertahankan batang tanaman setinggi50—150 cm. Nantinya tunas tumbuh disambung dengan pucuk asal diamond river, pingpong, dan itoh. Tiga varietas introduksi asal Cina, Vietnam, dan Malaysia itu adaptif di dataran rendah, berumur genjah, dan rajin berbuah.
Hobiis pun dapat berkreasi dengan menampilkan 2—3 jenis sekaligus di satu pohon. Dengan top-working, jenis lokal yang malas berbuah jadi lengkengtop kebanggaan pemilik. Berikut cara “membedah” lengkeng lokal dengan varietas introduksi.
- Pohon lengkeng lokal ditebang setinggi 5 0—150 cm dari permukaan tanah. Gunakan gergaji untuk menebang pohon muda, sedangkan pohon tua dengan kapak atau chainsaw. Pilih batang atau percabangan yang baik dan idealsesuai keinginan.
- Sekitar 2—4 bulan setelah itu, tunas-tunas baru tumbuh dari bekas tebangan. Tak semua tunas dibiarkan besar. Pilih tunas yang berdiameter batang relatif seragam, sejajar ketinggiannya, dan mengarah ke semua penjuru mata angin. Tunas yang tidak dikehendaki dipangkas dengan gunting pangkas.
- Saat tunas kurang lebih sebesar pensil dan berwarna cokelat, siap untuk disambung. Potong tunas calon batang bawah itu hingga menyisakan ketinggian 5—10 cm dari pangkal. Kemudian belah menggunakan pisau tajam atau silet sedalam kira-kira 2 cm.
- Ambil entres (batang atas) dari varietas unggul yang dikehendaki. Pilih ranting berukuran relatif sama atau sedikit lebih kecil daripada batang bawah.Sebaiknya gunakan entres bagian tengah dan pangkal sepanjang 10—15 cm. Bagian pucuk dibuang.
- Sayat miring bagian pangkal entrisdengan pisau okulasi yang tajam padakedua sisinya sehingga berbentuk baji(kapak tumpul).
- Selanjutnya segera sisipkan entris kecelah batang bawah. Lalu balut danikat rapi dengan pita plastik.
- Bagian pucuk entres kemudian disungkup dengan kantong plastik transparan untuk menjaga dan mempertahankan kelembapan, sehingga hasil sambungan tidak mengalami kekeringan
- Agar hasil sambungan terhindar dari sinar matahari langsung, tutup denganpotongan kertas.
- Setelah 3—4 minggu biasanya entris akan bertunas. Sungkup plastik diangkat. Plastik pengikat sambungan dibuka 1—2 bulan kemudian. Apabila ada tunas yang tumbuh di bawah sambungan, buang. Begitu entres tersambung dengan batang bawah, lakukan pemeliharaan seperti biasa, misal pemupukan dan penyiraman agar tanaman tumbuh subur. Dua tahun kemudian tanaman belajar berbuah. (Ir Anton Kamaruddin, koresponden Trubus untuk wilayah Kalimantan)