Trubus.id— Bukan hanya buahnya yang lezat dan berkhasiat, pisang juga dapat dimanfaatkan kulit buahnya. Beberapa fakta ilmiah membuktikan kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, antijerawat, selai, hingga sampo. Jadi jangan buru-buru membuang kulit pisang.
Pakan ayam
Hasil penelitian Reny Haerliyani dari Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, tepung kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai campuran pakan.
Pemberian 100 gram pakan mengandung 50% tepung kulit pisang, 8% dedak, 8% jagung kuning, 6% bungkil kelapa, 6% bungkil kedelai, 15% tepung ikan, 2% minyak kelapa, 2% suplemen, 2% tepung tulang, dan 1% CaCO3 meningkatkan bobot tubuh ayam buras rata-rata 641,67 gram selama 35 hari.
Kandungan energi dan protein dalam kulit pisang berperan meningkatkan pertumbuhan ayam buras.
Antijerawat
Kulit pisang kepok mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Kandungan itu menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri Propionibacterium acnes. Periset di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, membuat krim antijerawat berbahan dasar kulit pisang kepok.
Para periset—Ai Rudiyat, Rika Yulianti, dan Indra—membersihkan kulit buah pisang (Musa balbisiana colla) dari daging buah, kotoran, dan debu. Setelah itu mereka menjemur, mengoven kulit pada suhu 40°C, memblender, dan mengayak.
Kulit pisang kepok beraktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Dengan konsentrasi ekstrak 30% menunjukkan paling efektif untuk mengusir jerawat dari kulit.
Sampo
Kulit pisang mengandung 14,28% kalium yang bermanfaat sebagai sampo. Itu hasil riset Wijayanti dan rekan di program studi Kimia Universitas Negeri Yogyakarta. Jemur hingga kering 2 kg kulit pisang raja atau kepok, lalu bakar.
Setelah membara, masukkan dalam 2 liter air. Rendam selama 7 hari dan tambahkan arang aktif untuk menjernihkan warna. Setelah 2 hari, sampo siap digunakan. Pembuatan sampo kulit pisang raja tidak memerlukan arang aktif karena warnanya jernih.
Selai
Adapun manfaat kulit pisang selanjutnya bisa diolah menjadi selai. Berry Satria H dan Yusuf Ahda dari Jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, mengekstrak kulit Musa paradisiaca itu menjadi pektin.
Pektin merupakan bahan pengental pada selai, stabiliser emulsi untuk jus buah dan minuman dari susu, serta sumber serat dalam makanan. Berry dan Yusuf mengekstrak 15 gram kulit pisang menggunakan pelarut asam klorida dengan normalitas 0,05 N sebanyak 500 ml selama 1,5—2 jam pada suhu 80°C. Hasilnya, 11,93% pektin bisa terekstrak.
“Semakin tinggi suhu, maka semakin besar pula persentase hasil pektin,” kata Berry