Trubus.id — Pehobi perlu tahu seputar penilaian juri pada kontes ikan louhan. Tujuannya, supaya pehobi bisa mempersiapkan louhan kesayangan jauh-jauh hari sebelum mengikutkannya kontes. Dengan begitu, saat kontes, ikan louhan itu bisa tampil dengan prima dan siap bersaing dengan louhan unggul lainnya.
Menurut Rudi AFC, anggota Perhimpunan Pencinta Louhan Indonesia (P2LI), secara umum ada 7 poin yang jadi penilaian juri dalam memilih louhan juara. Di antaranya kepala, bentuk badan, mutiara (corak), marking, warna, muka, dan overall impression (kesan keseluruhan).
Untuk persentase dari masing-masing poin penilaian bergantung pada kategori atau kelas yang diikuti. Misalnya, kategori atau kelas Bonsai, persentase penilaian paling besar ada pada bentuk badan. Bentuk badan harus seperti bentuk koin sempurna, bulat seperti koin.
Adapun untuk penilaian kepala dinilai dari bentuk dan ukuran. Bentuk kepala harus mendekati bentuk bola sempurna. Ukuran kepala, semakin besar semakin bagus. Akan tetapi, kepala yang besar juga harus diikuti dengan proporsi badan yang seimbang.
“Artinya kalau kepalanya besar sekali, badannya tidak boleh terlalu kecil,” terang Rudi, saat ditemui pada acara Final Louhan Indonesia di Pluit Village, Sabtu (10/12).
Selanjutnya, penilaian warna, yang paling tinggi nilainya yang memiliki gradasi warna. Misalnya, warna merah yang seolah mendekati warna oranye, atau kekuning-kuningan yang agak samar.
Adapun untuk penilaian mutiara atau corak, dinilai dari kilau, sebaran, dan tipe corak itu sendiri. Untuk penilaian overall impression (kesan keseluruhan), meliputi kesehatan ikan dan tingkat atraktif si ikan.
Lebih lanjut, Rudi mengatakan, dalam kontes louhan umumnya ada 5 orang yang bertugas sebagai juri. Rinciannya, 4 orang sebagai juri, 1 orang sebagai dewan juri atau kepala juri.