Trubus.id — Muhammad Fauzal membulatkan tekad untuk berhenti menjadi pegawai di salah satu badan usaha milik negara (BUMN) pada 2019. Setelah itu, ia memulai usaha bisnis rimpang jahe hitam Kaempferia parviflora.
Sebagian orang termasuk Fauzal menyebut rimpang berwarna ungu pekat itu sebagai kunyit hitam. Tidak heran, ia menamakan usahanya Kunyit Hitam (KH) Garden Pekanbaru.
Kini omzet dari perniagaan jahe hitam mencapai Rp50 juta saban bulan. Kapasitas produksi KH Garden Pekanbaru mencapai 200–300 kg per 3 bulan.
Warga Kelurahan Pematangkapau, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, itu menjual jahe hitam impor seharga Rp400.000–Rp500.000 per kg. Sementara itu, harga jahe hitam hasil budidaya sendiri Rp200.000–Rp300.000.
Sasaran penjualan jahe hitam berfokus pada agen, distributor, dan pengecer (reseller). Selain menyediakan bibit, KH Garden mendampingi petani dari hulu hingga hilir.
Semula Fauzal memanfaatkan pekarangan rumah berukuran 3 m × 8 m. Ternyata, kediaman Fauzal berada pada ketinggian sekitar 20 meter di atas permukaan laut (m dpl), kurang cocok untuk penanaman jahe hitam. Hal ini karena tanaman anggota famili Zingiberacee itu menghendaki tempat berketinggian 400–600 m dpl.
“Oleh karena itu, saya memasangkan jaring sebagai penaung jahe dari paparan langsung sinar matahari,” kata pria berumur 25 tahun itu.
Fauzal memilih jaring yang memiliki kerapatan 75 persen. Penanaman menggunakan polibag merupakan salah satu inovasi Fauzal untuk menanam jahe hitam. Keuntungan lainnya adalah perawatan lebih mudah dan terukur.
“Budidaya jahe hitam dalam polibag bertujuan memanfaatkan lahan sempit dan bisa ditanam di mana pun,” kata pria kelahiran Pekanbaru itu.

Komposisi media tanam yang digunakan adalah 1/3 bagian tanah serta 2/3 bagian merupakan campuran sekam padi, sekam bakar, kokopit dan pupuk kandang ayam atau kambing terfermentasi.
Untuk awal penanaman, bibit yang digunakan merupakan bibit impor yang 90 persen berasal dari Thailand dan 10 persen berasal dari Vietnam, Malaysia, dan India. Fauzal membeli 1 kg bibit seharga Rp15 juta untuk memulai budidaya jahe hitam.
Kini ia memiliki satu kebun tambahan berukuran 42 m × 20 m yang dirancang menjadi rumah tanam (greenhouse). Total ada 6.800 polibag berukuran 40 cm × 45 cm.
KH Garden Pekanbaru juga berencana membangun kemitraan petani. Saat ini ada 2 petani mitra di Kota Pariaman (Sumatra Barat) dan Kota Bogor (Jawa Barat). Pengembangan kelompok mitra diharapkan bisa mencapai 12 kelompok atau lebih untuk memasok bahan baku dan produksi massal pada tahun berikutnya.
Simak seputar tantangan pengembangan pertanian Indonesia ke depan dan harapan agar anak-anak muda mau terjun di sektor pertanian di Majalah Trubus Edisi 637 Desember 2022.
Majalah Trubus Edisi 637 Desember 2022 mengulas 33 sosok muda inspiratif di bidang agribisnis sebagai upaya untuk mengajak anak-anak muda lain menggeluti sektor pertanian. Dapatkan Majalah Trubus Edisi 637 Desember 2022 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.