Trubus.id— Manfaat Trubus pupuk organik cair kian dirasakan sejumlah petani. Petani di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, Fandy Ahmad misalnya. Ia menuai 470 kg bayam jepang alias horenso pada Februari 2024.
Padahal lazimnya saat musim hujan sekitar 300—350 kg bayam jepang. Artinya terjadi peningkatan hasil panen hingga 56%. Ia melakukan pemupukan dasar pada penanaman horenso dengan 20 kg NPK, 15 kg pupuk majemuk, 15 kg pupuk organik, dan 10 kg pupuk KCl.
Pupuk susulan berupa 10 kg NPK saat tanaman 10—15 hari setelah tanam (hst). Sebagai nutrisi tambahan Fandy menggunakan Trubus pupuk organik cair (POC). Fandy mengaplikasikan Trubus POC setelah masa persemaian. Ia melarutkan 4 tutup takar POC dalam 16 liter air.

Pemberian Trubus POC 3 hari sebelum pemindahan bibit ke bedengan. Selanjutnya per 10 hari sebanyak 2 kali. “Kemudian interval pemberian Trubus POC berubah menjadi 7 hari sebanyak 2 kali hingga panen atau total masa tanam 45 hari,” ujar pria berusia 30 tahun itu.
Menurut Fandy selain meningkatkan produksi, Trubus POC juga menekan serangan penyakit saat musim hujan. Lazimnya Fandy musim hujan menemui daun horenso (rukusan) menguning sekitar 10%. Setelah aplikasi Trubus POC,serangan rukusan itu hanya 5%.
Menurut Chief executive officer (CEO) PT Mandraguna Pusaka Indonesia, Mohammad Rian, mengatakan, Trubus POC merupakan pupuk dari lemak hewani yang mengandung protein dan asam amino hingga 99%.
Selain kandungan asam amino, kandungan karbon (C) organik juga menentukan kualitas POC. Trubus POC mengandung 15,58% C organik sesuai SNI-09-7030-2004 yang mensyaratkan 9,82—32%.
“Kadar bahan organik tanah sangat membantu dalam meningkatkan aktivitas biologis tanah, meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, dan memperbaiki sifat tanah,” ujar Rian.