Saturday, June 14, 2025

Berkebun di Atas Balkon

Rekomendasi

Trubus.id— Keterbatasan lahan bukan halangan bagi Nellya Francisca untuk bercocok tanam. Nellya memanfaatkan balkon rumah sebagai “lahan” untuk berkebun.

Warga Kota Depok, Jawa Barat, itu menanam aneka sayuran daun dan buah seperti kangkung, selada, seledri, sawi, dan tomat.  Ada pula melon, murbei, bahkan stroberi. Semua tanaman tumbuh subur dan sehat.

Selain itu dedaunan hijau menciptakan pemandangan asri di balkon. Suasana rumah jadi lebih sejuk. Bagi Nellya bercocok tanam merupakan kegiatan baru. Semula ia hanya coba-coba, tetapi hobi baru itu rupanya menyenangkan.

Hasil panen bisa dikonsumsi sendiri sehingga mengurangi pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Anggota keluarga juga memperoleh pangan sehat dari kebun sendiri. “Berkebun di atas balkon cocok bagi kaum urban dengan kepemilikan lahan sempit,” kata Nellya.

Nellya menerapkan sistem tanam hidroponik sebab tidak membutuhkan lahan luas. Ia meletakkan berbagai peranti hidroponik di balkon rumah. Posisi balkon di lantai atas rumah memungkinkan matahari bebas masuk ke tajuk tanaman dan sirkulasi udara lebih lancar. Dengan begitu tanaman hidup sentosa.

Cara kerja hidroponik yang otomatis mempermudah Nellya merawat kebun mininya. Ia menjaga lantai balkon dari genangan air dengan memasang pipa yang dilengkapi keran. Dengan begitu genangan air di balkon minim sehingga lantai tidak licin.

Nellya menerapkan berbagai jenis sistem hidroponik seperti rakit apung, sumbu, dan dutch bucket. “Setiap sistem hidroponik memiliki kelebihan dan kekurangan. Ketiga jenis teknologi itu paling cocok diaplikasikan oleh pemula,” ujar alumnus Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Atma Jaya, itu.

Rakit apung memudahkan pehobi untuk merakit perantinya. Nellya memanfaatkan stirofoam lalu melubanginya untuk meletakkan net pot. Tak lupa, ia melengkapi peranti itu dengan aerator. Nellya menanam kangkung pada hidroponik rakit apung.

Adapun hidroponik sumbu lebih sederhana. Nellya cukup menyiapkan bak kontainer beserta penutupnya. Kedalaman bak 20—30 cm. Pada bagian penutup, ia membuat lubang tanam lalu memasukkan sumbu atau kain flanel pada net pot.

Nellya rutin mengecek nutrisi setiap hari. Ia juga memastikan kebutuhan cahaya matahari. Sementara sistem dutch bucket untuk menanam melon dan tomat. Tanaman melon, mendapatkan nutrisi AB mix daun dengan konsentrasi 800 ppm.

Kemudian saat tanaman berumur 8—21 hari setelah tanam (HST) ia memberikan AB mix buah dengan konsentrasi 1.000 ppm. Saat tanaman berumur 22—30 HST, ia memberikan 1.200 ppm AB mix buah. Kemudian meningkat menjadi 1.500 ppm pada umur 31—40 hari dan 2.000 ppm saat tanaman berumur 41 hari sampai panen.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tuna Kaleng dari Bitung Tembus Pasar Amerika dan Belanda

Trubus.id - Komitmen mendorong ekspor produk perikanan terus diperkuat. Bea Cukai Bitung mengawal pelepasan ekspor perdana tuna kaleng milik...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img