1. Di mana saya dapat memperoleh bibit cupang impor berkualitas?
2. Pakan apa yang cocok untuk burayak umur 4 hari selain kutu air saring?
3. Kapan induk jantan dipisah dengan burayak?
4. Bagaimana cara menjaga kualitas air untuk burayak umur 0—1 bulan?
Niko Kurnia
Jl. Alam Damai no. 09, BTN II WHP,
Bandar Lampung 35135
Anton Saksono
1. Dapatkan induk cupang adu dari Agustian di penangkar di Jakarta, salah satu member INBS
(Indo Beta Splendens).
2. Pakan yang cocok adalah artemia karena mudah didapat dan bersih.
3. Untuk produksi dalam jumlah besar, begitu telur menetas, jantan dan betina segera
dipisahkan. Larva dipelihara selama 3—4 hari di dalam akuarium.
4. Kualitas air dijaga dengan memindahkan larva berumur 4 hari ke bak berukuran 1 m x 1 m,
berkedalaman 20 cm. Bak itu harus terkena sinar matahari, tapi terlindung dari hujan. ***
Potensi Ayam Cemani
Saya tertarik untuk memelihara ayam cemani. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan, yaitu:
1. Apa kelebihan gizi ayam cemani dibandingkan dengan ayam broiler dan ayam kampung?
2. Benarkah darah ayam cemani berkhasiat obat?
3. Apakah ayam cemani bernilai jual tinggi sehingga dapat dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pasar? Sepengetahuan saya ayam ini jarang diusahakan karena mahal dan jarang pembeli.
4. Kepada siapa saya dapat berkonsultasi untuk mengetahui potensi dan pemasaran ayam
cemani?
Nani Sumarni
SMA Pasundan 2 Jl. RE. Martadinata,
Jati Tasikmalaya 46151
Suyono
1. Kandungan gizi ayam cemani sama seperti ayam jenis lain, hanya saja pada umumnya daging
ayam cemani tidak untuk dikonsumsi. Daging, darah, dan bulu berwarna hitam menjadi
penyebab ayam ini tidak diminati.
2. Kandungan obat pada darah ayam cemani hingga saat ini belum diketahui kebenarannya,
karena belum ada penelitiannya.
3. Ayam cemani hingga saat ini tidak dimanfaatkan untuk konsumsi. Hanya sedikit orang tertarik
memeliharanya. Maklum ayam cemani hanya untuk kebutuhan ritual. Sebab itu, potensi
pasarnya relatif kecil. Namun, jika Anda tertarik memeliharanya tidak ada salahnya.
4. Anda dapat menghubungi Dinas Peternakan Kodya Magelang di Jl. Urip Sumoharjo Magelang.
Atau hubungi Abdullah Sumarta melalui e-mail: abdullahsumarta@hotmail.com. ***
Budidaya Ikan Mas
Saya tertarik membudidayakan ikan mas, tapi ada beberapa pertanyaan yang ingin disampaikan, yaitu:
1. Bagaimana cara tepat membudidayakan ikan mas?
2. Bagaimana cara memijahkan ikan mas?
3. Bagaimana cara melakukan tumpang sari ikan mas dengan padi?
Sudarsono
Taman Sari Dusun III Meranti Asahan Sumatra Utara 21264
Pepen Effendy
1. Budidaya ikan mas yang tepat dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
– Pakai benih berkualitas
– Gunakan pakan berkualitas
– Upayakan agar daya dukung lingkungan perairan tetap baik
– Manajemen pengelolaan perlu diperhatikan sesuai petunjuk teknis yang benar
2. Cara memijahkan ikan mas secara alami:
– Siapkan kolam pemijahan berukuran 12—15 m2 dan kolam penetasan seluas 500 m2.
Perbaiki pematang dan dasar kolam, lalu biarkan kering 2—3 hari. Untuk kolam
penetasan telur sebaiknya diberi pupuk kandang 200 g/m2 agar subur. Kemudian airi
dan biarkan selama 1 minggu tergenang.
– Siapkan induk ikan mas yang akan dipijahkan, yaitu induk betina yang matang telur
atau siap pijah. Ikan jantan matang kelamin disiapkan pada kolam terpisah 1—2 hari
sebelum dipijahkan dengan perbandingan bobot 1 : 1 serta perbandingan ekor 1 : 2
atau 1 : 4. Artinya berat 1 ekor betina 2 kg maka diperlukan 2 kg ikan jantan yang terdiri
dari 2—4 ekor.
– Siapkan 2 batang patok kayu atau bambu masing-masing panjang 1 m dan sebatang
bambu sepanjang 4—5 m, bergaris tengah 5 cm. Patok itu ditancapkan masingmasing
di sisi depan dan belakang kolam pemijahan. Sementara siapkan pula kakaban,
lembaran ijuk, berukuran 1 m x 0,5 m, dijepit 2 bilah bambu sepanjang 1,2 m kemudian
dipaku. Banyaknya kakaban yang diperlukan untuk 1 kg bobot induk betina sebanyak 4
buah.
– Kolam pemijahan mulai diairi sampai ketinggian 50—60 cm pada pagi hari. Setelah air
penuh batang bambu sepanjang 4—5 m diikatkan masing-masing ujungnya pada patok
yang tersedia. Usahakan agar ikatannya longgar agar kakaban dapat naik-turun
mengikuti ketinggian air. Kakaban dipasang melintang di atas bambu.
– Selanjutnya masukkan induk betina. Beberapa jam kemudian baru ikan jantan. Induk- induk akan memijah sejak tengah malam sampai pagi hari. Biasanya telur yang
dikeluarkan akan menempel pada kakaban. Pagi hari kakaban dipindah ke kolam
penetasan yang telah disiapkan. Usahakan kakaban terendam air sedalam 5 cm.
– Setelah 48 jam telur ikan akan menetas. Larva perlu diberi pakan larutan rebusan
kuning telur secara merata di sekitar kakaban. Satu butir kuning telur untuk 100.000
ekor larva/hari, setelah 5 hari selanjutnya diberi pakan tepung berkadar protein 40%.
3. Ikan mas dapat dipelihara tumpang sari dengan cara: Sawah yang telah ditanami benih padi
pada saluran melintang atau sekelilingnya berjarak 30—50 cm dan diperdalam hingga 30—40
cm. Masukkan benih ikan berukuran 1—3 cm dengan kepadatan 5 ekor/m2. Ikan dapat
dipelihara selama 20—25 hari dengan diberi pakan tambahan. Setelah 20—25 hari ikan harus
dipanen karena sawah akan disiangi dan dikeringkan 2 hari. Periode berikutnya setelah
penyiangan pertama benih ikan dapat dipelihara kembali selama 20—25 hari dengan padat
penebaran 2—3 ekor/m2. Setelah sawah siap dipanen, ikan segera dipanen. ***