Amelia mengelola 2.000 pohon— 270 di antaranya berasal dari bibit sambung pucuk. Tanaman berumur rata-rata 7 tahun itu telah 3 kali berbuah. Sejak umur 2 tahun, batang pohon dilumuri rebusan campuran belerang dan kapur gamping. Batang bebas getah kuning. Ketika buah dipetik pun mulus, tanpa noda gamboge. Benar ramuan itu mencegah getah kuning?
Menurut pakar manggis Dr Reza Tirtawinata MS, gamboge terjadi lantaran pembuluh getah pecah. Pembuluh itu terletak di bawah permukaan kulit dalam yang berwarna merah muda. Penyebab pecahnya antara lain lantaran benturan keras atau buah jatuh. Maklum kulit luar relatif keras sehingga pembuluh getah mengeluarkan eksudat kuning. “Prosesnya mirip gegar otak,” ujar Reza.
Pemicu lain layaknya stroke. Karena tekanan air yang amat besar— misalnya karena hujan— pembuluh pun pecah. “Pertanyaannya adalah mengapa sulfur dan kalsium di batang dapat mencegah pecahnya pembuluh getah pada buah?” ujar alumnus Institut Pertanian Bogor. Sulfur merupakan zat yang dikandung belerang; kalsium, kapur.
Reza menyarankan untuk meriset kulit bagian dalam. Boleh jadi kedua zat itu menyebabkan elastisitas pembuluh getah lebih tinggi sehingga tak mudah pecah. Namun, itu harus dibuktikan lewat riset. Atau karena batang dilumuri sulfur dan kalsium sehingga lebih panas. Dampaknya transformasi air lebih sedikit.
Apa pun relasinya, “Kalau perlakuan itu berdampak positif, teruskan saja,” ujar pria kelahiran 29 November 1958. Jika Anda tertarik mencoba, inilah trik Amelia melumuri batang Garcinia mangostana (lihat grafi s).
Menurut Arif Supardi, manajer opersional kebun milik Amelia Kahanjak Binti, frekuensi pelumuran 1—2 kali setahun. Biasanya campuran itu dioleskan pada musim kemarau, sekitar Juli— Agustus. Berdasar pengamatannya, getah kuning di permukaan batang muncul saat itu. Namun, boleh jadi di sentra lain munculnya gamboge pada musim berbeda. Dengan cara itu selama ini manggis hasil panen bebas getah kuning. (Sardi Duryatmo).