Friday, April 19, 2024

Bonggol Unik, Bunga Cantik

Rekomendasi
- Advertisement -

Sosok sang naga itu menyita perhatian para juri di ajang Gebyar Kontes Adenium 2007 di Pati, Jawa Tengah, pada April 2007. Menurut Andy Solviano Fajar, salah seorang juri, adenium unik kreasi itu memang istimewa. Selain sosok bonggol yang menyerupai naga, ciri adenium tetap melekat dengan hadirnya percabangan di kepala naga. Kehadiran bunga yang semarak kian mempercantik sosok tanaman secara keseluruhan. ‘Dari segi kesan pertama dan kesehatan tanaman, adenium itu memperoleh nilai tertinggi,’ ujar Kabul-panggilan Andy.

Sayang, aksesori moncong naga yang terbuat dari kayu-bukan hasil kreasi bonggol adenium-mengurangi perolehan nilai. ‘Aksesori untuk memperkuat tema diperbolehkan. Tetapi kalau untuk membentuk tema, tidak,’ tegas Andy. Koleksi milik Mujiono asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu harus puas di posisi juara ke-2 di kelas unik kreasi. Ia dikalahkan adenium bersosok menjangan yang juga miliknya.

Training

‘Jarang sekali adenium unik yang memadukan penampilan bonggol dan bunga,’ ujar I Gede Merta, pembuat adenium unik di Bali. Menurutnya, biasanya adenium unik memiliki kekuatan penampilan pada bonggol. Namun, beberapa komponen pohon seperti cabang, daun, dan bunga mesti ada pada adenium unik untuk menunjukkan kehidupan. Pada beberapa kontes, meski titik tumbuh baru mementiskan tunas, peserta itu layak beradu molek karena tunas dianggap mencirikan kehidupan.

Bagi Mujiono, terjun di kelas unik hanya berbekal keunikan bonggol tidaklah cukup. ‘Selain bonggol berkarakter, bunganya juga harus kompak,’ ujar kepala Desa Kureksari, Kecamatan Waru, Sidoarjo, itu. Oleh sebab itu, adenium unik yang hendak unjuk gigi di-training dahulu minimal 3 bulan. Tanaman itu dipangkas lalu disemprot larutan hormon perangsang tunas berdosis 1 cc per liter air. Interval penyemprotan seminggu sekali hingga 4-5 kali. Dengan penyemprotan hormon, tunas yang nantinya memunculkan bunga tumbuh serempak.

Mujiono juga menambahkan larutan B1 berdosis 1 g/l. Tujuannya untuk memperkuat bonggol agar tidak mudah layu dan terkena penyakit. Larutan itu disiramkan ke media. Adenium kemudian disimpan dalam naungan shading net dengan kerapatan 20%. Artinya, sinar matahari yang diteruskan hanya 80%. Tiga bulan berselang, adenium unik pun marak bunga. Langkah Mujiono itu diperkuat Prof Dr Sri Setyati Harjadi, guru besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. ‘Adenium unik bisa dibuat berbunga serempak dengan mengurangi bagian vegetatif, antara lain dengan memangkas daun. Itu dibarengi pemberian hormon,’ tuturnya. Hasilnya memang jadi istimewa. Pantas bila ketiga koleksi adenium unik milik Mujiono: monyet, menjangan, dan naga, kerap menyabet juara.

Bagi yang menghendaki adenium unik berbunga kompak, Merta mewanti-wanti. ‘Seharusnya percabangan itu mendukung tema,’ ujar Merta. Contohnya pada adenium unik bertema petuah, cabang dan daun pada kepala menyerupai penutup kepala seorang resi. Dengan begiu, sosok adenium tak hanya unik, tetapi juga cantik. (Imam Wiguna/Peliput: Destika Cahyana)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Demi Energi Bersih Mahasiswa ITB dan IKN Nusantara Bangun Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya  (PLTS)

Trubus.id—Kolaborasi Mahasiswa Institut Teknologi Bandung  (ITB) bersama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hasilkan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img