Sunday, October 1, 2023

Budidaya Pisang Intensif

Rekomendasi
- Advertisement -

  1. Buah pisang yang dihasilkan tidak mulus, terdapat bercak cokelat kasar seperti kudis. Padahal, ketika jantung pisang baru keluar dan seludang masih tertutup sudah saya suntik dengan insektisida Rizotin 100 EC, 10 ml/l air, pada pangkal tandannya. Penyemprotan dengan pestisida dilakukan kembali ketika seludang bunga membuka. Sebagai pembungkus jantung saya gunakan kantong plastik. Mengapa hal itu terjadi? Bagaimana cara mengatasinya?
  2. Bunga yang menjadi buah dalam 1 tandan hanya 8 sisir, selebihnya gugur. Padahal, milik teman saya bisa sampai 12 sisir/tandan. Apa yang mengakibatkan gugurnya bunga?
  3. Pada daun tua terdapat bercak berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Lama kelamaan meluas kemudian menjadi kering seperti kepanasan. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
  4. Berapa kali pemupukan dilakukan sejak penanaman sampai panen? Pupuk apa yang digunakan dan berapa dosisnya?
  5. Apakah pemupukan yang diberikan sama untuk bibit yang berasal dari kultur jaringan?
  6. Berapa anakan pisang yang perlu dipelihara dalam 1 rumpun? Kapan sebaiknya dilakukan pengurangan anakan?
Mohammad Adibul Islam
Jl. Mastrib 48 RT 16 RW 6
Pancuran, Bondowoso 68219Jawa Timur
Final Prajnanta
  1. 1. Penyebab “kudis” itu adalah ngengat Nicoleia octacema. Ia menyerang bunga atau buah yang masih muda. Insektisida yang Bapak gunakan bersifat kontak, jadi tidak tepat untuk penyuntikan. Lebih pas menggunakan yang sistemik untuk penyuntikan, seperti Confi dor 200 SL 4 ml/l. Namun, cobalah ulangi penyemprotan pada saat jantung pisang telah terbuka seludangnya dengan insektisida Decis 0.5—1 ml/l. Bungkus buah pisang yang sudah  melengkung ke atas dengan kantong plastik (polyethylene) yang sudah mengandung insektisida Dursband 1E. Kantong plastik itu dapat digunakan untuk 2 kali pembungkusan.
  2. Banyak faktor penyebab gugurnya bunga. Seperti waktu penyemprotan yang tidak tepat, kekurangan unsur hara Phosfor, Sulfur, dan Kalsium. Amatilah dengan cermat untuk memastikan penyebabnya.
  3. Melihat gejalanya, tanaman pisang itu terserang penyakit “sigatoka” yang disebabkan cendawan Cercospora musae atau Mycosphaerella musicola. Untuk pengendalian, semprotkan fungisida yang tepat seperti Folicur 25 WP dengan konsentrasi 1—2 g/l. Sedangkan untuk memutuskan siklus hidup penyakit itu, kumpulkan daun-daun terserang lalu bakar.
  4. Sebelum penanaman, berikan pupuk kandang 20 kg per lubang yang dicampur dengan dolomite 500 g. Dosis pupuk kimia yang diberikan tergantung dari tingkat kesuburan tanah. Kebutuhan N dipenuhi dengan pemberian pupuk ZA sebanyak 1—2 ton/ha/tahun. Pupuk tersebut diberikan 4 kali: 10 hari setelah tanam sebanyak 150 g dan sisanya dibagi rata dalam 3 kali pemberian, setiap 3 bulan sekali. Pupuk P, SP-36 diberikan pada waktu tanam berbarengan dengan pupuk kandang sebanyak 175 kg/ha. Pupuk KCl diberikan sebanyak 1 ton/ha/tahun. Cara dan waktu pemberian bersamaan dengan pemberian ZA. Pupuk SP-36 diberikan kembali setelah tanaman berumur 2 tahun.
  5. Ya, pemupukan itu juga untuk bibit yang berasal dari kultur jaringan.
  6. Anakan perlu penjarangan agar kualitas pisang yang dihasilkan lebih baik. Satu rumpun maksimum 3—4 anakan yang berbeda umur. Pemisahan anakan dapat dilakukan kapan saja asal tidak ada perakaran induknya yang terluka karena terpotong. Hal itu dapat  mengakibatkan infeksi penyakit layu bakteri atau layu fusarium.***
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Cara Membuat Gula Aren Cair

Trubus.id— Saat ini kopi gula aren menjadi minuman favorit di kalangan anak muda. Cita  rasa dan aroma yang nikmat...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img