Sorot matanya terkagum-kagum mengamati dompolan jambu berwarna merah bergelayut di pohon setinggi 2 m itu. Satu buah dipetik, lalu digigit. Rasa manis langsung menyergap lidah.
Dengan penampilan unik, jambu air andalan teranyar taman buah di Cileungsi, Bogor, itu cocok untuk tabulampot.Buah berbentuk bunga cengkih dan lebat menyedot perhatian setiap orang yang melihat. “Jambu ini kurang menguntungkan bila di kebunkan komersil lantaran ukuran buah kecil. Cocoknya memang untuk ornamental plant,” kata AF Margianasari, kepala bagian produksi buah.
Buah merah tua menyala sehingga menggugah selera untuk melahapnya. Ketika buah dibelah tampak daging putih yang tebal. Uniknya hampir semua tanpa biji. “Tak perlu dibelah buah langsung dimakan karena berukuran buah kecil. Dua kali gigit sudah ludes,” kata Riris—sapaan akrab AF Margianasari. Sayang, rasa manisnya masih kalah manis bila dibandingkan citra.
Silangan alami
Jambu unik itu diperoleh secara tak sengaja ketika TBM membeli beragam bibit tanaman, termasuk jambu dari penangkar di sekitar Bogor pada 1996. Begitu ditanam di pot, 2 tahun kemudian 5 pohon berbuah “aneh”. “Dulu bentuk buah yang unik itu diduga hanya sementara dan merupakan penyimpangan. Namun, begitu dompolan lain mengeluarkan bentuk buah sama, kami simpulkan ini jenis lain. Apalagi 4 pohon lain juga berbuah sama,” kata Guntoro, staf produksi.
Awalnya Guntoro menyebutnya jambu rose apple karena ketika pentil berwarna merah muda. Namanya kembali berubah begitu melihat bentuknya yang lonjong, menjadi jambu lilin. Namun, begitu buah besar sosoknya menjadi lonjong dengan “pantat” mirip bunga cengkih. Warna buah pun berangsur-angsur merah tua. Karena bentuknya itu ia disebut jambu cengkih.
Riris menduga jambu itu muncul karena persilangan di alam antara jambu lilin dengan citra. Kalau diperhatikan seksama, pada bagian bawah buah yang menonjol mirip citra. Begitu pula warnanya yang merah menyala berasal dari citra. Bentuk buah memanjang diwariskan jambu lilin.
Setahun 2 kali
Selain sosok unik, jambu cengkih ternyata rajin berbuah kalau ditanam di pot. Pengalaman Riris dalam setahun Syzigium semarangense 2 kali berbuah, yaitu pada akhir penghujan dan awal kemarau. Produksinya termasuk lumayan. “Pohon setinggi 1,5 m mampu menghasilkan 5—7 kg buah per musim. Jadi setahun sekitar 10 kg,” katanya. Satu dompol biasanya digelayuti 20 buah.
Jambu cengkih termasuk mudah dibuahkan. Hanya dengan stres air beberapa hari di ujung-ujung ranting muncul calon bunga. Namun, untuk mendapatkan penampilan buah yang maksimal butuh perlakuan khusus. Di TBM, tabulampot jambu cengkih diletakkan di rumah plastik selama 2 bulan, sejak dari berbunga hingga buah siap dipetik.
Sayang, hobiis perlu bersabar untuk memilikinya. Soalnya, ia belum diperbanyak. Saat ini 3 pohon yang tersisa dijadikan koleksi induk. Rencananya perbanyakan melalui cangkok dan sambung bawah dengan batang bawah jambu mawar. “Kemungkinan pada 2005 baru bisa dijual dalam bentuk tabulampot jambu air kombinasi,” kata Guntoro menutup pembicaraan dengan Trubus. (Nyuwan SB)