Trubus.id — Pasar gabus memang terbilang bagus. Namun, untuk membudidayakannya tergolong gampang-gampang susah. Seperti budidaya ikan lainnya, terdapat beberapa kendala yang harus siap dihadapi oleh calon pembudidaya gabus, salah satunya kematian. Berikut ini penyebab kematian ikan gabus.
Sifat kanibal
Salah satu hambatan atau kendala budidaya gabus adalah sifat kanibal yang dimiliki gabus. Sifat itulah yang menyebabkan tingkat kematian gabus biasanya tinggi. Untuk mencegah kanibalisme, disarankan menggunakan bibit berukuran seragam yang panjangnya 10–15 cm.
Sayangnya, untuk mencari penyedia bibit sebesar itu sulit. Sebagian besar penyedia bibit gabus menjual bibit berukuran 5–7 cm. Oleh karena itu, pembudidaya bisa membuat kolam pendederan sendiri.
Pembudidaya bisa mendederkan bibit berukuran 4–5 cm di kolam pendederan dengan populasi 50–75 ekor per m2 selama 2 bulan hingga bibit berukuran 10–12 cm. Selanjutnya, ikan dipindah ke kolam pembesaran dengan populasi 20 ekor/m2.
Serangan penyakit
Selain sifat kanibal, ancaman kematian lainnya adalah karena serangan penyakit bintik putih atau white spot. Penyebab penyakit yang juga dikenal dengan penyakit ich adalah Ichthyopthirius multifiliis, sejenis protozoa berbentuk oval yang diselimuti silia.
Penyakit itu bersifat obligat parasitik dan sangat ganas karena bisa mematikan 100 persen populasi bibit dan ikan dalam hitungan jam.
Konon, berdasarkan pengalaman para pembudidaya, jika saat siang sudah terlihat 20–30 ekor dalam satu kolam terserang penyakit, sore harinya sudah harus diobati. Kalau tidak, malam hari 60 persen ikan sudah tertular penyakit itu.
Untuk pertolongan pertama, Budi—salah seorang pembudidaya gabus—menaburkan garam dengan dosis 200 gram per m2. Pengobatan itu dilakukan setiap hari sekali selama 3 hari atau sesuai dengan kondisi ikan. Jika tidak ada perubahan dan makin banyak ikan yang sakit, gunakan obat antiparasit dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Gabus melompat
Sifat gabus yang suka melompat juga menjadi penyebab kematian ikan predator itu. Itulah sebabnya pemakaian jaring pada budidaya sangat penting. Para pembudidaya memasang jaring di sekeliling kolam hingga ketinggian 1 m. Seandainya berbagai kendala itu teratasi, gabus pun bisa menjadi sumber laba bagus yang menjanjikan.