Trubus.id — Mastitis sering kali menjadi momok bagi peternak sapi perah di Indonesia. Peternak kerap gagal menjual susu karena kualitas susu rusak akibat mastitis. Biasanya, susu akan menggumpal dan bernanah sehingga tidak layak jual.
Menurut drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D., dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, mastitis merupakan peradangan pada jaringan internal kelenjar ambing yang disebabkan oleh aktivitas mikroba.
Sebagai solusi, untuk mengatasi masalah mastitis, lima mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, membuat alat terapi yang diberi nama mastic. Mereka adalah Farah Almahidah, Mochammad Rofi Sanjaya, Elfahra Casanza Amalda, Irfan Nadhif Musthofa, dan Delia Dwi Novrianti.
Mastic memudahkan peternak untuk memberi terapi terhadap sapi yang terkena mastitis. Hal ini karena desain mastic berbentuk portabel. Alat terapi ini juga berupa test pen yang langsung menyentuh ambing sapi. Ujung pen akan memancarkan plasma yang kemudian mereduksi pertumbuhan bakteri.
Plasma merupakan bentuk lain dari gas. Sifat plasma hampir sama dengan sinar UV. Saat plasma langsung menyentuh ke ambing sapi, ion-ion yang ada di sinar UV langsung menyasar ambing sapi.
Plasma yang dipancarkan yakni pada suhu 25–27ºC, tegangan 15 kilovolt (kV), dan pada frekuensi 19 kiloHertz (kHz). Kondisi itu mereduksi pertumbuhan Staphylococcus aureus, penyebab mastitis.
Farah Almahidah, ketua kelompok penelitian, menyampaikan salah satu penyebab mastitis terjadi karena tangan pemerah kurang higienis atau pembersihan ambing kurang tepat sehingga berakibat infeksi. Bisa juga terjadi, setelah pemerahan, sapi langsung duduk di kandang yang kotor, sedangkan ambing masih terbuka.
Akibatnya, infeksi bakteri Staphylococcus aureus pun menurunkan kualitas susu sapi, baik kandungan protein, laktosa maupun nutrisi lainnya.
drh. Yudit Oktanella, M. Si., pembimbing penelitian dari lima mahasiswa itu, menyebut, alat telah dirancang supaya tidak menempel terus-menerus pada sapi. Tujuannya, mengurangi risiko yang bisa berdampak langsung pada sapi.
Dia berharap mastic benar-benar bisa direalisasikan dan bermanfaat bagi peternak untuk mengatasi mastitis pada sapi perah.