Trubus.id — Pekebun bisa memperbanyak makadamia dengan cara setek pucuk. Sistem perbanyakan vegetatif itu menghasilkan bibit yang seragam dan berkualitas serupa induk.
Pasalnya, jika pekebun melakukan perbanyakan tanaman makadamia Macadamia integrifolia secara generatif melalui biji, kerap menghadapi kendala. Benih makadamia termasuk rekalsitran alias benih yang mengalami penurunan kemampuan pertahanan hidup atau cepat rusak saat kadar air sedikit. Benih rekalsitran akan mati ketika kadar air 12–31%. Oleh karena itu, pekebun tidak dapat menyimpan benih makadamia dalam waktu lama.
Berikut ini tahapan memperbanyak makadamia dengan cara setek pucuk.
- Pilih tanaman berumur 9 tahun sebagai sumber setek. Cabang yang sehat, bebas hama penyakit dengan pertumbuhan vertikal (ortotropik) merupakan kriteria pilihan untuk perbanyakan. Pemangkasan juga diperlukan pada setek pucuk. Makin tinggi pemangkasan pada cabang, keberhasilan setek semakin tinggi.
- Potong pucuk tanaman setinggi 5 cm.
- Larutkan 1 gram fungisida dalam 1 liter air dan aduk rata. Rendam pucuk setinggi 5 cm dalam larutan itu selama 2 menit. Tujuannya, menghindari pertumbuhan cendawan.
- Masukkan setek ke polibag berisi media tanam berupa pasir murni untuk mencegah cendawan dan porositas tinggi.
- Pasang sungkup pada setek menggunakan plastik transparan karena kelembapan dan suhu tinggi. Pemasangan sungkup hingga dua pekan.
- Penyiraman dua kali sepekan sejak hari pertama hingga tanaman berumur 14 hari. Frekuensi penyiraman berkurang menjadi sekali sepekan saat setek berumur 21–28 hari.
- Buka sungkup sedikit beberapa menit. Setek pucuk berhasil jika keluar daun pada setek dalam penyungkupan (21–28 hari).
Pindahkan bibit setek ke polibag berisi lapisan tanah atas (top soil), kompos, dan sekam dengan perbandingan 6 banding 2 banding 1. Setelah 2 tahun, bibit hasil setek bisa ditanam di lahan.
