Trubus.id—Lima komoditas unggulan perairan Indonesia yakni udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting memiliki peluang pasar besar. Future Market Insights memproyeksi peluang pasar global untuk 5 komoditas itu.
Proyeksi nilai pasar global untuk udang pada 2024 mencapai USD64,8 miliar, sementara untuk 10 tahun mendatang diproyeksi bisa mencapai hingga USD149 miliar.
Rumput laut memiliki potensi pasar global, prediksi pada 2024 mencapai USD7,8 miliar, sementara pada 2033 diproyeksi mencapai USD 19,6 miliar.
Untuk komoditas tilapia nilai pasar global untuk pada tahun 2024 diproyeksi USD14,4 miliar. Adapun 10 tahun mendatang, nilai prediksi bisa mencapai USD 23 miliar. Sementara lobster pada 2024 untuk nilai pasar global diprediksi mencapai USD 8,7 miliar.
Melansir pada laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktur Jenderal Perikanan Budi daya, Tb Haeru Rahayu menuturkan bahwa peluang pengembangan perikanan budi daya di laut, pesisir, dan darat sangat terbuka lebar.
Indonesia memiliki potensi lahan perikanan budidaya mencapai 17,91 juta hektare (ha), yang terdiri dari 2,96 juta ha air payau, 2,83 juta ha air tawar, dan 12,12 juta ha air laut. “Saat ini, pemanfaatan lahan baru mencapai 6%,” katanya.
Food and Agriculture Organization (FAO) telah memprediksi populasi dunia akan tumbuh lebih dari 30% pada tahun 2050. Pertumbuhan tersebut diiringi dengan peningkatan kebutuhan protein global hingga 70%.
FAO mempublikasi bahwa kebutuhan protein akan semakin sulit dipenuhi dari subsektor perikanan tangkap. Sehingga subsektor perikanan budi daya yang berkelanjutan menjadi faktor penting yang didorong untuk menghadapi pertumbuhan populasi penduduk dan kebutuhan protein.