Hobi

Tersenyum lebar, Dwi Agustina—putri ke-2 Seng Tie—mengangkat piala grand champion. Gemuruh tepuk tangan peserta membahana di panggung penyerahan piala.

Evita Julirentina mengamati sepintas euphorbia pink di hadapannya. Tanpa banyak pertimbangan, 50 siamese ruby diturunkan dari para-para.

Lho kok bisa berbuah besar,’’ seru Nur Selly Herawati, pengunjung pameran buah di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, saat melihat tabulampot nangka mini.

Siang itu ruang Ballroom Parang Kesumo, Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta dipenuhi wajah-wajah tegang para pemilik kampiun dari 11 kelas.

Sembari membongkar rak tanaman, Asep terus tersenyum. Selama 3 minggu pameran Flona Agustus 2003 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 1.000 pot euphorbia habis diborong konsumen.

Masih ingat euphorbia hibrida koleksi Chandra Gunawan di Trubus edisi Desember 2003? Warna-warni bunga dari Thailand itu mampu memikat hobiis di seluruh penjuru dunia.

Harga setumpuk pepaya berkulit hijau kekuningan di sebuah gerai pasar swalayan di Surabaya membuat mata membelalak. Untuk sekilo Carica papaya seukuran mangga arumanis itu pembeli mesti merogoh kocek Rp6.000.

Jakarta International Trade Fair pukul 17.30. Tiga juri asal All Japan Nishikigoi Promotion Association sepakat menobatkan kohaku 78 cm sebagai grand champion.

Pernah dengar salak madu? Salak asal Kabupaten Sleman, Yogyakarta, itu mencatat rekor harga tertinggi. Di tingkat pekebun, ia dijual Rp24.000/kg. Jauh di atas salak pondoh yang diecer Rp7.000—Rp8.000/kg di pasar-pasar swalayan. Rasa manis pada cairan madunya memang menggiurkan.

2004 adalah tahun dimulainya program food safety di Thailand. Pekebun yang tidak menerapkan Good Agricultural Practice (GAP) harus siap-siap gigit jari. Kerja keras selama semusim bakal sia-sia akibat hasil panen ditolak negara tujuan.