Di lahan-lahan pertanian, air datang dari berbagai lokasi, termasuk pemukiman penduduk. Limbah domestik akibat penggunaan detergen yang merusak pertumbuhan tanaman kemungkinan larut di dalamnya. Daryanto, pengelola Bina Sarana Bakti-produsen sayuran organik-memanfaatkan papirus sebagai penjernih.
Sulit mengendalikan Spodoptera exigua, Hama yang ditakuti pekebun bawang merah itu bisa dilawan dengan ramuan laja, sereh wangi dan ki pahit. Itulah hasil penelitian yang dilakukan Dian Firdaus dan Agus Nurawan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Barat. Sebanyak 20 gram ketiga bahan tersebut digerus, lalu dicampur 1 liter air. Larutan disemprotkan setiap pekan selama 6 minggu terbukti mengurangi 95% kerusakan tanaman akibat serangan ulat Spodoptera exigua. Bahkan bercak ungu Alterina porii yang juga menyerang tanaman bawang merah ikut terkendali.
Menyiram tanaman pascahujan? Itulah yang dilakukan Lee Ching, pekebun sayuran organik di Lembang, Kabupaten Bandung, agar tanaman selalu sehat. Setelah hujan berhenti, ia langsung menyiram tanamannya dengan air. Caranya dengan menyemprot bagian bawah tajuk tanaman yang kotor karena terciprat tanah dan pupuk kandang.
Penyakit akar gada alias bengkak akar menghancurkan tanaman kubis 35—100%. Cicu, periset di Kebun Percontohan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan, menemukan cara mudah untuk mencegahnya.
Kunyit tak hanya sebagai minuman kesehatan atau bumbu masak. Chimayatus Solikhah dan Mofit Eko Purwanto dari Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta membuktikan larutan kunyit efektif mengendalikan kumbang moncong Sitophila oryzae, hama utama padi. Rimpang ini juga ampuh mengatasi kumbang kacang Bruchus chinensis hama utama kacang-kacangan. Efektivitasnya mencapai 25%.
Dalam tubuh ulat nan gemuk, diadegma berpesta pora. Anggota famili Ichneumonidae itu menyantap cairan tubuh inang. Dampaknya inang kehilangan cairan, lemah, dan akhirnya meregang nyawa. Drama itu dimulai ketika betina dewasa D. insulare keluar dari kokon inang. Ia menggunakan antena sepanjang 4 mm untuk mencari mangsa baru. Setelah mendapat mangsa yang cocok betina menaruh telurnya.
Ketika sedikit hiasan, begitu banyak jadilah hama. Itulah keong emas Pomacea canaliculata. Serangannya merepotkan pekebun padi sehingga kerap menggaggalkan panen. Penyemprotan pestisida terbukti kurang efektif lantaran hama itu kerap bersembunyi. Lagi pula perkembangbiakannya amat cepat.
Bagi pekebun kubis, akar gada menjadi momok. Bengkak akar itu mengganggu distribusi unsur hara dan air pada tanaman. Akibatnya tanaman layu, kering, kerdil, dan akhirnya mati.
Noktah cokelat itu terdapat di sekujur baglog. Dua pekan kemudian berubah menjadi cairan bening tanda menetasnya ribuan telur tungau. Bila sudah begitu alamat gagal panen di pelupuk mata. Itulah yang dialami Wagiman, pekebun di Cangkringan, Yogyakarta. Dua kumbung yang tersisa berisi 12.000 baglog jamur kuping luluh lantak diganyang hama baru. Masyarakat setempat menyebutnya krepes.
Sepotong plastik sepanjang 1 m bermotif belang-belang hitam-putih berkibar di tengah persawahan. Salah satu ujungnya diikat pada sebatang kayu yang ditancapkan ke tanah.