Ini siasat jitu ala H. Sarnadi, warga Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, menjebak keong emas. Petani padi ini hanya memerlukan sejumlah daun pepaya untuk mengelabui musuh utama padi. Daun-daun pepaya di tempatkan setiap 3 m di parit-parit sekitar petakan sawah saat penanaman. Keong emas lebih menyukai daun pepaya daripada padi. Keesokan harinya Sarnadi tinggal membuang daundaun yang telah dihinggapi banyak keong emas. Dengan demikian populasi hama itu dapat dikendalikan.***
Plumbum (Pb) alias timbal atau timah hitam dan kadmium (Cd) polutan yang bersifat karsinogenik. Banyak industri seperti baterai atau plastik memanfaatkan keduanya sebagai katalis. Masalahnya adalah limbah yang mencemari perairan. Ir Dominikus Akhadi dari Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Serpong, Tangerang, menyarankan kiapu alias kiambang sebagai penetralisir limbah.
Bibit tomat atau cabai menjadi incaran keong lantaran teksturnya lembut. Ada cara praktis untuk menyelamatkannya. Ambil cangkang telur dan remas hingga hancur.
Hambatan menanam padi organik adalah serangan walangsangit khususnya pada musim hujan. Saat serangan parah, Indrawati, pekebun di Peniwen, Kecamatan Kromengan, Malang, menyemprotkan campuran berikut ini.
Gara-gara menggunakan pestisida untuk mengusir tungau Thrips parvispinus dan lalat buah Dacus dorsalis, cabai pekebun di Kecamatan Panjalu, Ciamis, ditolak Singapura karena melebihi ambang residu.
Segelas susu bisa menyehatkan tanaman anggur dari embun tepung. Susu cair dilarutkan ke dalam 9 gelas air. Ramuan itu disemprotkan ke seluruh tanaman, termasuk di permukaan bawah daun. Frekuensi 2 kali seminggu hingga embun tepung hilang.
Tabung merah yang digantung itu menguarkan aroma khas belerang. Jost van der Knaap, pekebun paprika di Pegunungan Ijen, Kabupaten Bondowoso, memang sengaja merebus sekepal belerang di tabung bervolume 0,5 liter. Tabung dihubungkan dengan saklar yang dihubungkan ke sumber energi hingga mendidih.