Thursday, March 28, 2024

Cordova Pewaris Idola

Rekomendasi
- Advertisement -
Rocky
Rocky

Sanseviera cordova mewariskan keelokan tiada tara. Pehobi memburunya sebagai indukan.

Mendengar Cordova ingatan kita tertuju pada kota di Spanyol yang merupakan pusat peradaban Islam pada 711—1492. Kini para pehobi menggandrungi cordova untuk menghasilkan sansevieria berkualitas. Indukan sansevieria cordova paling dominan sifat baiknya saat dikawinkan dengan varietas lain. Menurut pehobi di Parakan, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, Santoso, cordova hampir selalu menurunkan sifat baik kepada anak-anaknya.

Sifat baik itu antara lain daun selalu kompak dan crossbending atau motif hijau di permukaan daun cukup tajam sehingga penampilannya selalu indah. “Anakan yang dihasilkan cordova jadi tidak perlu ‘dipasung’; sebagaimana banyak dilakukan teman- teman,” ujar pemilik Nurseri Tunas Mekar itu. Pehobi memasung sansevieria—khususnya sansevieria yang daunnya tumbuh sejajar— untuk menjaga daun dan batang tetap tegak atau mencegah arahnya bengkok.

Tamara
Tamara

Induk kodok
Biasanya salah satu daun tumbuh melenceng karena cara budidaya kurang tepat. Untuk mempertahankan sosok kompak, pehobi memasung, yakni menjepit daun-daunnya dengan dua ajir seperti sumpit. Sosok sansevieria cordova berdaun datar alias flat.

Daun-daunnya tersusun rapat sehingga menyerupai Sansevieria trifasciata ‘Hahnii’ yang lazim disebut sansevieria kodok. Wajar bila sosok keduanya sama, karena memang induk cordova S. ballyi x S. trifasciata. Pehobi di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Choirizal Ohiar, menyilangkan kedua induk itu pada 2008. Cordova seolah tidak mewarisi sifat induk betinanya, ballyi yang berdaun bulat, ujung runcing, dan tersusun sangat rapat. Menurut Choirizal cordova bagus sebagai induk persilangan karena menghasilkan anakan berdaun roset alias kompak. Selain itu, ia bisa disilangkan dengan sansevieria daun lebar atau daun silindris alias round leaf.

“Hasil hibridanya pasti selalu roset,” kata Choirizal. Selain itu jika cordova disilangkan dengan sansevieria bentuk kipas, menghasilkan keturunan berdaun melintir alias twist. Menurut Prof Ir Sumeru Ashari MAgrSc PhD, doktor identifikasi genetika lulusan Wageningen University, Belanda, induk galur murni atau spesies biasanya menghasilkan keturunan hampir seragam.

Namun, jika induk hibrida, hasilnya sangat beragam karena sifat gen yang tersembunyi pada induk muncul pada F1. Seperti itulah yang terjadi pada turunan cordova. Sifat ballyi yang tersembunyi pada cordova, muncul pada anakannya. Kebanyakan daun anakan cordova berdaun bulat, kompak alias roset, dan dihiasi crossbending tajam. Berikut beberapa anakan cordova hasil persilangan dengan varietas lain. (Syah Angkasa)

Elok Generasi Cordova

Arjuna
Arjuna

Arjuna
Sosok arjuna cukup menarik. Ia merupakan hasil persilangan S. cordova dan S. downsii pada 2012. Hasilnya daun berbentuk round, kekar, dan tepi daun berwarna merah. Penampilan itu merupakan warisan dari induknya downsii. Arjuna mendapat sifat daun bulat tebal dari downsii, sedangkan crossbending yang nyata diperoleh dari cordova.

Artemis
Artemis

Artemis

Silangan S. cordova dan S. bella menghasilkan anakan yang pendek, kekar, tetapi “sangar” dengan ujung runcing. Artemis mewarisi crossbending yang tajam dari cordova. Adapun bentuk daun bulat diperoleh dari bella. Namun, sosok bella tidak terlihat karena ukuran daun amat pendek, sehingga mirip sansevieria mini.

Josephine
Josephine

Josephine
Silangan S. cordova x S. downsii itu menghasilkan anakan dengan tampilan yang menarik. Daun tersusun sangat kompak dan rapat merupakan warisan downsii. Sementara itu daun flat dengan crossbending tajam diperoleh dari cordova. Pembentukan anakan cepat dan memenuhi wadah tumbuh.

Pulungan
Pulungan

Pulungan
Sosok pulungan memiliki daun pipih dengan list merah, tersusun rapat ke segala arah. Crossbending di daun pulungan cukup tajam warisan cordova, sedangkan cara tumbuh ke segala arah warisan dari downsii. Perbanyakan anakan lambat.

Jefry ananta adi
Jefry ananta adi

Jeffry ananta adi
Penampilan jeffry menarik dengan crossbending yang bagus. Sosoknya tampak kekar, daun kompak, dan tersusun roset. Jeffry salah satu hasil silangan S. cordova x S. downsii yang paling bagus. Nama diambil dari putra kedua Santoso.

Tamara
Tamara

Tamara
Silangan dari S. cordova x S. downsii ini memiliki warna daun agak gelap dan ujung runcing yang diperoleh dari downsii. Adapun daun flat diperoleh dari cordova. Meski flat, daunnya tebal sehingga mirip round, terutama di bagian pucuk. Karena flat, tersusun rapi, dan agak membuka, tamara cukup cantik sebagai tanaman hias.

Rocky
Rocky

Rocky
Penampilan hasil persilangan S. cordova dan S. tom grumbley itu cukup menarik. Daun- daun kompak dengan susunan sangat rapat, ukuran pendek, dengan crossbending sangat tajam. Duduk daun agak datar sehingga daun membuka. Garis-garis di daun pun sangat tajam baik secara vertikal maupun horizontal. Sifat daun kompak diperoleh dari cordova, sedangkan daun tebal diwarisi dari tom grumbley. Pembentukan anakan sedang. (Syah Angkasa)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Analisis Usaha Ikan Dewa : Waktu Singkat Laba Memikat

Trubus.id— Ingin terjun dalam usaha budidaya ikan dewa Tor sp.,? Anda  dapat memilih segmentasi usaha yang diminati. Menurut peneliti...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img