Cupang hias varian fancy dan koi berwarna semarak sehingga memikat para pehobi.

Sosok tubuh ikan itu cupang hias Betta splendens. Namun, motif warna tubuh tampak indah seperti koi Cyprinus carpio. Ciri khas warna koi terdiri dari 3 warna: putih, merah, dan hitam. Itulah sebabnya para pehobi cupang menyebut ikan itu cupang koi. Contohnya cupang plakat milik pehobi asal Kota Bandung, Jawa Barat, Ferry Luhur, yang bercorak seperti koi jenis taisho shansoku. “Saya juga punya varian motif koi lain yang unik,” katanya.
Menurut Ferry para pehobi pemula menyukai cupang bermotif koi karena warnanya yang semarak. Cupang lain yang warnanya menarik adalah fancy. Ferry menuturkan, sebutan fancy untuk cupang yang memiliki 3 warna atau lebih dengan warna gelap dan terang yang kontras. Menurut pehobi dan penangkar cupang di Jakarta, Edi Sudrajat, selain motif, yang membedakan varian koi dan fancy adalah letak warnanya.
Gen marbling

Edi Sudrajat mengatakan, “Varian koi warna dominan terletak pada kulit, sedangkan fancy dominan pada sisik dan berwarna metalik.” Sayangnya pola warna pada cupang koi dan fancy bisa berubah seiring bertambahnya umur. “Bisa jadi saat muda warna dasarnya hijau. Sesudah dewasa warnanya pecah menjadi beberapa warna,” kata Ferry. Pria asal Kota Cirebon, Jawa Barat, itu menyebutkan perubahan warna itu dipengaruhi oleh gen marbling.
“Kehadiran gen marbling berakibat pada transformasi warna ikan. Sayangnya, perubahan itu cenderung tidak stabil dan tidak dapat diprediksi,” kata alumnus Magister Bioteknologi, Institut Teknologi Bandung (ITB) itu. Menurut pehobi dan penangkar cupang di Kota Bogor, Jawa Barat, Azis Fauzi, sulit untuk menghasilkan anakan cupang koi dengan motif yang diinginkan.

Namun, berdasarkan pengalamannya, jika ingin menghasilkan cupang berwarna kombinasi merah, kuning, dan jingga, pilihlah jantan dan betina varian fancy berwarna jingga. “Tapi hasil persilangan itu tidak menentu. Itulah sensasi menangkarkan varian fancy dan koi,” kata Ozi—panggilan akrab Azis Fauzi. Jika hasil tangkaran bermotif sangat bagus, harganya bisa melonjak. Contohnya cupang bermotif bendera nasional suatu negara bisa laku hingga puluhan juta rupiah.
Ozi menuturkan, “Cupang motif koi dan fancy paling banyak berubah warna 3 kali selama masa hidupnya. Warna baru stabil pada umur 6—7 bulan.” Menurut Edi, cupang jenis koi dan fancy baru memiliki warna permanen pada umur 8 bulan. Menurut Ferry varian koi dan fancy yang muncul 10 tahun belakangan ini lahir dari perjalanan panjang. Salah satunya timbul akibat kawin sedarah sehingga gen jenuh dan timbul warna atau pola baru.
Warna dan pola baru itu dikembangkan lebih jauh dengan prinsip selective breeding berulang-ulang hingga tercipta varian koi dan fancy. “Salah satu varian awal yang memiliki aneka warna adalah jenis cupang blantong,” kata pehobi sejak 2014 itu.
Asli Indonesia

Ferry mengatakan perawatan mempengaruhi kecepatan perubahan warna pada cupang koi dan fancy. Agar warna ikan optimal, pehobi yang juga mengekspor cupang ke Filipina dan Singapura itu menambahkan daun ketapang untuk menurunkan pH. “Pada pH sekitar 6,8 dapat merangsang warna ikan lebih optimal,” katanya. Ozi berpendapat serupa. Ia menggunakan daun ketapang untuk merangsang warna agar optimal.
“Tanpa pemberian daun ketapang warna ikan cenderung bias,” kata ketua Forum Cupang Bogor (FCB) itu. Menurut Ferry, para penangkar cupang di Thailand menyilangkan cupang secara massal. Oleh sebab itu peluang untuk memperoleh anakan berwarna unik lebih tinggi dan pengembangannya lebih cepat. Ozi menuturkan, meski Thailand lebih maju dalam menghasilkan varian warna unik, kita harus bangga karena varian fancy dan koi lahir dari tanahair.
“Cupang koi dan fancy pertama populer di Medan, Sumatera Utara. Kini para penjual cupang di Thailand pun selalu menambah embel-embel murni galur dari Medan atau Indonesia untuk menandakan ikan berkualitas,” katanya. Menurut Edi cupang varian koi mulai ramai mengikuti kontes setahun terakhir. Adapun varian fancy tren lebih dahulu, yakni sejak 2 tahun lalu. “Varian fancy dan koi disukai pehobi karena warnanya tidak membosankan,” ujarnya.

Pehobi dan juri nasional kontes cupang itu menambahkan cupang koi atau fancy tergolong berkualitas bila warna pada tubuh ikan tersebar merata pada bagian badan, sirip, dorsal, ekor, dan anal. “Ikan yang warnanya terdistribusi sempurna harganya lebih mahal,” katanya. Edi menuturkan harga jual cupang koi dan fancy kualitas kontes minimal Rp300.000 per ekor. “Harga bisa lebih mahal tergantung kualitas dan kepandaian si penjual menawarkan ikannya,” katanya.
Contohnya Ozi yang pernah menjual cupang varian koi dan fancy hingga Rp900.000 per ekor. Menurtut Edi kini varian warna koi dan fancy hanya ada pada jenis plakat. “Kalau ada varian warna koi atau fancy selain form plakat pasti harganya mahal,” kata pehobi cupang senior itu. Menurut Ozi, varian koi dan fancy menjadi daya tarik pehobi pemula untuk mengoleksi cupang. Oleh karena itu kini Ozi menangkarkan cupang varian fancy dan koi hingga 50% dari total populasi. “Tren cupang tidak ada habisnya, pehobinya pun dari berbagai kalangan dari anak-anak hingga dewasa,” kata ayah 2 anak itu. Makin banyak varian cupang, makin banyak pula pilihan pehobi memilih variasi ikan klangenan kesayangan. (Muhammad Fajar Ramadhan)