Monday, September 9, 2024

Dari Bandung untuk Saudara Tua

Rekomendasi
- Advertisement -

Terakhir ditempel label sebelum dimasukkan ke dalam kotak dan dibawa mobil boks untuk dikirim ke beberapa pasar swalayan di Jakarta atau diantar ke pemukiman orang Jepang. Aktivitas ini dapat disaksikan setiap pagi di Valda Nugraha Gumilar (VNG) Farm di Bandung.

Mizuna, mibuna, morokheiya, dan oba adalah nama keempat jenis sayuran itu. Dari namanya bisa ditebak kalau mereka berasal dari Jepang. Memang benar, dari negeri Matahari Terbit keempatnya berasal. Di sana mereka terkenal, terutama mizuna dan mibuna. Di Indonesia tanaman itu belum banyak dikenal, apalagi dikembangkan secara luas.

“Pada awalnya saya sangat susah mendapatkan mizuna dan mibuna. Yang ada hanya di Jakarta, di sini tidak ada,” tutur Isizu, wanita Jepang yang sudah 2 tahun tinggal di Bandung. Namun, belakangan wanita ramah itu tidak perlu berlama-lama menahan rindu akan cita rasa kampung halaman. Setiap minggu VNG Farm mengantar pesanan sampai rumah.

Mizuna

Sayuran daun berair ini sangat terkenal di Jepang. Anggota famili kubis-kubisan itu ujung daunnya lancip dan tumbuh membentuk dompolan dengan tinggi mencapai 23 cm dan lebar 45 cm. Di negara asalnya, setiap dompolan berbobot 400—500 g. Yang ditemukan di VNG Farm hanya sekitar 150—200 g.

Menurut pemiliknya, Acep Gunawan, itu disebabkan perbedaan iklim. Namun, mizuna bisa dibilang sudah cocok ditanam di sini. Semakin tinggi lokasi penanaman dari permukaan laut, tekstur semakin lembut.

Di negeri Saudara Tua itu, dulu mizuna banyak disajikan sebagai hidangan makan malam pada musim dingin. Kalau di Jawa dikenal istilah lesehan untuk menikmati suatu makanan, di sana hariharinabe. Kata itu artinya mencerminkan kerenyahan mizuna. Sebelumnya mizuna dicelup dalam panci berisi air mendidih hingga berubah warna.

Dulu mizuna dan daging ikan paus dikenal sebagai pasangan sejati. Daging paus yang berlemak sangat lezat dipadukan dengan kerenyahan mizuna. Kini tinggal cerita karena paus satwa air dilindungi. Sebagai gantinya digunakan tofu yang dimasak mirip sukiyaki.

Mibuna

Mibuna juga termasuk dalam anggota famili Cruciferae, varian dari mizuna yang disebabkan proses penyerbukan terbuka. Kalau ujung daun mizuna lancip, mibuna tumpul membulat. Menurut Mr Tsujidome, ahli kuliner dari Jepang, mizuna sangat unik. Di Osaka berdaun lancip, tetapi saat ditanam di Kyoto berubah menjadi bulat karena tanah berbeda. Itulah sebabnya namanya berubah menjadi mibuna.

Kedua sayuran itu memiliki rasa sama, berbentuk dompolan dengan bobot sekitar 150—200 g. Mizuna yang asli Kyoto itu sangat enak dibuat asinan, daunnya dikukus lalu ditaburi biji wijen. Mibuna maupun mizuna memiliki kandungan vitamin C dan karoten tinggi. Di pasar swalayan mibuna dijual Rp 17.000,00/kg.

Morokheiya

Meskipun tidak setenar mizuna dan mibuna, tapi morokheiya banyak disukai masyarakat Jepang. Tinggi tanaman kurang lebih 1 m. Yang diambil dari tanaman ini daun dan batang muda. Daun kaya serat dan agak berlendir, enak dilalap dengan mayones.

Kandungan serat yang tinggi bisa dimanfaatkan untuk membersihkan darah dan menghaluskan kulit. Untuk mencegah munculnya bunga, morokheiya ditanam di greenhouse dengan disinari lampu. Di pasar swalayan dijual Rp 14.000,00/kg.

Oba

Di Jepang, oba lebih populer. Sama seperti morokheiya, oba juga ditanam di dalam greenhouse dengan sistem irigasi tetes. Tinggi tanaman kurang lebih 1 m. Yang dimanfaatkan daunnya, antara lain sebagai alas ikan mentah. Selain itu bisa dinikmati dengan shoyu (kecap asin) ataupun mayones.

Yang istimewa dari oba, daun mengeluarkan aroma khas sehingga sering digunakan sebagai bahan pencampur aroma. Untuk keperluan ini, rencananya Acep Gunawan menjualnya Rp25.000,00 per kg. Sedangkan untuk konsumsi, diambil daun lebih muda berukuran 7 cm x 9 cm dengan harga Rp Rp500,00/11 lembar.(Prita Windyastuti)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Wafer Peningkat Produksi Susu Kambing Perah

Trubus.id–Teknologi pengolahan pakan menjadi wafer dapat meningkatkan nutrisi dan produksi susu ternak kambing perah. Itulah inovasi wafer pakan kambing...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img