Monday, September 9, 2024

Dari Lab Jawaban Itu Datang

Rekomendasi
- Advertisement -

Di lantai tiga gedung Farmasi Institut Teknologi Bandung, Prof Elin Yulinah Sukandar dan rekan acap berkutat di laboratorium. Awal hingga pertengahan Maret 2005 mereka tengah melakukan uji toksisitas akut dan uji antiiritasi. Inilah fakta hasil riset mereka untuk menjawab pertanyaan soal dosis dan faedah buah merah. Riset lain terus akan dilangsungkan untuk mengungkap tabir buah merah.

Yang menjadi objek pengamatan Elin adalah eritema atau pemerahan pada kulit, eschar alias luka, dan pembentukan udem atau pembengkakan (lihat Tabel 1). Itu setelah kelinci A disuntik cendawan Candida albicans, kelinci B, Staphylucoccus aureus, dan kelinci C, Microsporum gypseum. Kolom H-1 berarti pengamatan pada hari pertama setelah penyuntikkan dan selanjutnya hingga H-9. Kolom K (kontrol) berarti kelinci itu tak diolesi sari buah merah di bekas suntikan cendawan, dan sebaliknya kolom U (uji).

Skor 4 pada eritema dan eschar berarti eritema berat dan pembentukan eschar. Skor 3, eritema sedang-berat; 2, eritema ringan; dan 1 pembentukan eritema dan eschar. Sedangkan pada udem, skor 4 berarti terjadi udem berat dengan tonjolan lebih dari 1 mm; 3, udem sedang; 2, udem lemah; 1, sangat lemah.

Hasil uji itu menunjukkan, pada hari ke-8 terdapat 2 kelinci yang diberi ekstrak buah merah sembuh total dari infeksi bakteri/cendawan. Sebagain kelinci lain yang juga diolesi ekstrak buah merah sembuh pada hari ke-9. Namun, kelinci yang tak diolesi buah merah, belum sembuh hingga hari ke-9. Dengan demikian ekstrak buah merah terbukti antiinfeksi/ iritasi.

Dosis yang diberikan pada tabel 2 di atas adalah 5 g per ekor. Pengamatan dilakukan sejak pemberian ekstrak buah merah hingga jam ke-24. Karena terbatasnya halaman, Trubus hanya menampilkan hasil riset sejam terakhir. Contoh writhing 0% artinya tak ada seekor mencit pun dari semua hewan percobaan yang berjalan menyeret perut setelah buah merah diberikan. Dengan dosis 5 g per ekor tak ada mortalitas mencit hingga hari ke-14. Malahan terjadi kenaikan bobot tubuh rata-rata 31,43 g dari sebelum pemberian hanya 29,27 g. (Sardi Duryatmo)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Melalui Edukasi dan Promosi, Komunitas Acteavist Indonesia Aktif Kenalkan Teh ke Generasi Muda

Trubus.id–Komunitas Acteavist Indonesia aktif memperkenalkan teh ke generasi milenial melalui edukasi dan promosi.  Salah satu penggagas Acteavist Indonesia, Cakra...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img