Daun salam membantu menurunkan trigliserida.
Trubus — Daun salam bukan sekadar membuat masakan beraroma dan gurih. Bagi Theo Okta Wirawan daun anggota famili Myrtaceae itu juga membantu menyelamatkan kehidupannya ketika kadar trigliserida melonjak. Pengecekan rutin pada Oktober 2018 menunjukkan kadar trigeliserida Theo melambung, mencapai 488 mg/dl. Kadar normal trigliserida hanya 150 mg/dl. Pria 39 tahun itu mengidap hipertrigliserida.
Theo tidak menyadari kadar trigliserida melonjak. Bobot tubuh pun mulai berlebih. Beruntung warga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, itu rutin mengecek kondisi kesehatan hampir setiap tahun. Menurut dokter penganjur herbal di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,dr. Prapti Utami, M.Si, bahaya hipertrigliserida adalah metabolisme tidak seimbang, kondisi tubuh tidak bugar sehingga tidak produktif.
Daun salam
Menurut Prapti Utami, trigliserida adalah salah satu hasil akhir dari metabolisme karbohidrat dari dalam tubuh manusia. Berbeda dengan kolesterol, trigliserida berfungsi sebagai penyimpanan energi dan memberikan keseimbangan metabolisme. Dokter alumnus Universitas Diponegoro itu menuturkan, peyebab hipertrigeliserida antara lain kelebihan bobot tubuh atau obesitas, diabetes tidak terkontrol, dan penyakit ginjal.
Selain itu tiroid kurang aktif (hipotiroid), asupan kalori melebihi jumlah yang terbakar dalam tubuh, dan konsumsi alkohol juga memicu hipertrigeliserida. Dokter yang menangani Okta menyarakannya untuk istirahat total selama 6 hari. Selain itu dokter pun meresepkan obat darah tinggi dan menyarankan untuk mengonsumsi buah sirsak beserta rebusan daun sirsak. Namun, Theo sulit memperoleh sirsak sehingga tidak memenuhi saran dokter.
Theo hanya mengonsumsi obat dari dokter. Namun, baru mengonsumsi beberapa butir, Theo teringat pada herbalis di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Agus Irwanto. Itulah sebabnya Theo menghubungi Agus yang menyarankannya untuk mengonsumsi rebusan daun salam. Ia merebus lima daun salam Syzygium polyanthum dalam 3 gelas air hingga mendidih dengan api kecil.
Setelah mendidih ia membiarkan 15 menit baru mematikan api. Theo mengonsumsi segelas rebusan daun salam sebelum makan. Frekuensi konsumsi tiga kali sehari. Enam hari berturut-turut ia disiplin minum rebusan daun anggota famili Myrtaceae itu. Pada hari ketujuh, ia kembali mengecek kadar trigliserida. Hasil pengecekan menunjukkan, kadar trigliserida Theo pun turun drastis menjadi 213 mg/dl.
Angka itu memang di atas ambang normal. Namun, setidaknya ia menemukan solusi dan merasa sejenak terlepas dari jeratan bayang-bayang penyakit jantung dan berbagai sumbatan pembuluh darah. Theo melanjutkan kembali konsumsi daun kerabat cengkih itu. Dosis dan cara konsumsinya pun sama. Pengecekan terakhir pada Desember 2018 menunjukkan kadar trigliserida Theo hanya 213.
Khasiat daun salam
Hingga kini Theo tetap mengonsumsi rebusan daun salam untuk menjaga kesehatan. Kini Theo juga giat berolahraga dan mengatur pola makan. Ia lebih banyak mengonsumsi sayuran rebus tanpa tambahan penyedap agar kualitas nutrisi sayur tetap terjaga. Theo juga menghindari makanan berlemak tinggi dan makanan cepat saji. Perubahan gaya hidup itu untuk menjaga kesehatannya sehiangga terasa lebih bugar.
Menurut dr. Prapti, “Daun salam bersifat diuretik atau meningkatkan laju pembuangan garam dan air dari dalam tubuh melalui urine. Kemampuan itu menjadi salah satu alasan mengapa daun salam mampu membantu menurunkan trigliserida.” Itulah sebabnya setelah mengonsumsi daun salam, frekuensi berkemih meningkat. Menurut Prapti Utami hindari mengonsumsi daun salam menjelang tidur untuk mencegah terbangun berulang-ulang karena berkemih.
Menurut peneliti di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sutrisna dan rekan, daun salam mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. Senyawa dalam daun salam antara lain flavonoid dan tanin yang berperan sebagai penangkal radikal bebas. Selain itu kedua senyawa aktif itu juga mampu menghambat oksidasi low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat sekaligus menyerap kolesterol jahat di saluran pencernaan khususnya pada usus.
Senyawa-senyawa itu mampu menerjang lemak-lemak tubuh dalam berbagai bentuk. Daun salam mampu menangkal terbentuknya lemak berlebih dalam tubuh salah satunya trigliserida. Meskipun baik, konsumsi herbal harus berada pada batasan dosis yang sewajarnya. Sebagai dokter yang menekuni dunia herbal, dr. Prapti menyarankan agar konsumsi rebusan daun salam mempertimbangkan selain angka trigliserida yaitu tekanan darah dan gula darah.
Maksudnya, selain manjur mengatasi lemak jahat, daun salam juga berkhasiat mengontrol gula darah dan tekanan darah. Itulah sebabnya Prapti mengingatkan agar konsumen memperhatikan dosis agar tidak malah membahayakan kesehatan. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)