Tuesday, March 4, 2025

Demi Perkuat Koperasi Modern 2024, SesKemenKopUKM Kunjungi KPSBU Lembang

Rekomendasi

Trubus.id— Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim melakukan kunjungan kerja  ke Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang pada Selasa (23/01/2024).

Arif berharap pihaknya dapat memeroleh informasi dan masukan mengenai hal-hal apa yang masih perlu dibenahi dan diperbaiki untuk mewujudkan koperasi modern. Hal itu juga untuk memperkuat dan mempertajam implementasi program pembangunan 500 Koperasi Modern 2020—2024.

“Kita ingin melihat potret perkembangan bisnis koperasi, khususnya KPSBU, secara langsung di lapangan,” kata Arif, saat berdialog dengan jajaran pengurus KPSBU di Kantor KPSBU Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/01/2024).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, proses modernisasi koperasi itu terbagi menjadi empat tahap. Fase permodelan, replikasi,masifikasi, pemantapan serta pengembangan lanjutan. Selain itu, setidaknya ada enam pendekatan umum untuk memodernisasi koperasi.

Pendekati itu meliputi meliputi akses pembiayaan, fasilitasi kemitraan dan akses pemasaran, adopsi teknologi, serta restrukturisasi kelembagaan melalui amalgamasi Arif menambahkan selanjutnya pemekaran usaha hingga pengembangan model koperasi multipihak.

Arif menuturkan untuk pendekatan fasilitas kemitraan, hal itu supaya koperasi mendapat kepastian terkait akses pemasaran. Sehingga, produk-produk itu ke depan sudah ada yang menyerap lewat kerja sama dengan pihak swasta.

Koperasi yang akan menjadi percontohan modernisasi yakni yang sudah memiliki offtaker. Misalnya, Koperasi Tani Hijau Makmur di Tanggamus, Lampung yang bergerak pada komoditas pisang cavendish dengan offtaker-nya PT Great Giant Pinneaple (GGP).

“Kita akan mengupayakan pola kemitraan antara koperasi susu dengan usaha besar dan industri susu. Langkah seperti ini juga untuk melindungi koperasi dan peternak sapi milik rakyat,” kata Arif pada siaran pers.

Lebih lanjut Arif menuturkan KemenKopUKM akan melakukan pendekatan melalui adopsi teknologi. Menurut Arif dukungan teknologi diperlukan pada pabrikasi untuk meningkatkan produktivitas. Ia terus mendorong koperasi masuk ke ekosistem digital.

“Saya mendorong KPSBU Lembang bisa masuk ke dalam ekosistem digital, kemudian memperkuat digitalisasi,” ujar Arif.

Arif berharap KPSBU Lembang dapat memanfaatkan aneka program strategis KemenKopUKM dalam pengembangan kinerja dan usaha koperasi. Hal itu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusian (SDM), kapasitas usaha, dan jaringan pemasaran.

Ketua KPSBU Dedi Setiadi menuturkan KPSBU merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produsen susu (penjualan susu, pengumpulan susu dari peternak, dan pengolah susu). Berdiri sejak 1971.  Memiliki  tiga unit usaha, yakni KPSBU mengolah susu pasteurisasi, susu murni, dan yoghurt. 

KPSBU Lembang  memiliki lebih dari 3.466 anggota aktif dari total 7.144 anggota. Anggota nya peternak dengan  kepemiliki minimal 3—4 ekor sapi yang berada di wilayah kerja  di Provinsi Jawa Barat. Saat ini jumlah sapi sebanyak 18.612 ekor.

“Peternak anggota KPSBU Lembang tersebar di Kabupaten Bandung Barat seperti Lembang, Parongpong, Cisarua, Ngamprah, dan Kabupaten Subang seperti Ciater dan sekitarnya,” tutur Dedi.

Lebih lanjut ia menuturkan KPSBU Lembang menampung susu yang dihasilkan sapi para peternak anggota KPSBU lembang. Rata-rata produksi  100 ribu liter/hari. Susu itu didinginkan di Cooling Unit dan dikirim ke Industri Pengolahan Susu (IPS) dan sebagian diolah menjadi produk olahan susu Freshtime KPSBU.

“Untuk pakan ternak, kami melakukan kerja sama lahan dengan Perhutani seluas 200 hektare (ha). Koperasi juga memberikan layanan penyediaan pakan konsentrat sebanyak 60 ton perhari,” tutur  Dedi.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img