Friday, July 18, 2025

Derita Hilang Susu Kambing Terbilang

Rekomendasi

Mereka—para pembaca ayat suci—duduk takzim di dekat tubuh Ujang Suhandi yang membujur. Tiga jam sebelumnya Ujang terjatuh di kamar mandi setelah batuk berkepanjangan. Pria 52 tahun itu bertahun-tahun mengidap flek paru-paru. Dua jam ia koma. Jantung tak lagi berdetak. Keluarganya yakin, Ujang telah berpulang ke pangkuan Ilahi.

Itulah sebabnya keluarga Ujang amat kaget ketika laki-laki ramah itu siuman. Ia tampak amat letih berbaring di atas pembaringan tua. Penyebab itu semua adalah batuk berkepanjangan sejak 1997. Dadanya terasa nyeri ketika batuk mendera mirip petasan renceng. Ketika itu hawa panas menjalar hingga ke punggung dan perut.

Tubuh Ujang tampak kurus kering. Ia tak segesit dulu. Nestapa itu dipicu oleh kebiasaan buruk merokok. “Sehari saya bisa menghabiskan 2 bungkus,” katanya mengenang. Kebiasaan menghirup batang rokok kini melahirkan sesal yang sulit dihapuskan.

Susu kambing

Toh, ia tak putus asa. Berbagai obat dari dokter sudah dihabiskan. Rumah sakit khusus paru-paru pun didatangi. Sayang, kesembuhan bak jauh api dari panggang. Hingga akhirnya ia jatuh di kamar mandi dan pingsan. Keesokan hari, seorang tetangga menyodorkan 2 gelas susu kambing yang katanya berkhasiat obat. Masing-masing segelas diminum Ujang pagi dan sore.

Rutinitas itu dijalaninya selama 2 minggu. Hasilnya, batuk berangsurangsur sembuh. Kondisi tubuh pun memperlihatkan kemajuan. Meski belum cek ke dokter lagi, Ujang merasakan napasnya jauh lebih lega. “Dada tidak nyeri, kalau bernapas pun tidak terasa berat,” ujar ayah 7 anak itu. Kasus serupa juga dialami Kaudi akibat terlalu banyak merokok. Ia divonis flek paru-paru setelah melakukan rontgen di salah satu rumah sakit di Bogor, Jawa Barat. “Awalnya cuma batuk biasa. Tapi 2 bulan ngga sembuh-sembuh,” ujarnya.

Tak hanya batuk, napasnya pun terasa berat. Berjalan beberapa langkah saja amat sakit. Untuk tidur ia memilih bersandar di kursi. “Kalau berbaring dada semakin sesak,” ujarnya. Penderitaan itu berdampak pada bobot badan yang menyusut drastis, dari 50 kg menjadi 40 kg dalam tempo seminggu.

Dokter yang merawatnya menyarankan agar Kaudi juga meminum susu kambing untuk mempercepat penyembuhan. “Awalnya saya ngga percaya kalau susu itu berkhasiat obat. Demi kesembuhan akhirnya tetap saya minum, “ kata ayah 2 anak itu. Segelas susu kambing segar diminum sebelum sarapan pagi; segelas, menjelang tidur. Tiga bulan berselang, Kaudi merasakan perubahan dalam tubuhnya. Dugaannya benar, saat dirontgen paru-paru terlihat bersih.

Asma

Khasiat susu kambing dirasakan pula oleh Fadila Hardiwijaya yang menderita asma. Bocah berusia 5 tahun itu dinyatakan diwajibkan berpantang makanan pemicu sesak napas, seperti cokelat dan es.

Toh, serangan asma tetap sering datang. Jika itu terjadi, oleh dokter ia diberi terapi uap. Oksigen segar dialirkan ke hidung untuk melonggarkan saluran pernapasan. Setelah diuap, biasanya sesak napas hilang. Namun, itu tidak bertahan lama. Setidaknya 2—3 kali/bulan Fadila harus melakukan terapi itu yang membutuhkan biaya Rp450.000/bulan.

Titik terang muncul setelah Fadila rutin minum susu kambing setiap menjelang tidur. Agar terasa enak, Hilda Citra Wardani, sang ibu memasukan sesendok gula dan 2 sendok cokelat bubuk dalam 250 ml susu kambing. Tiga bulan rutin mengkonsumsi susu kambing kelahiran 6 Februari 1999 itu berangsur-angsur sembuh. “Penyakitnya mulai jarang kambuh. Terbukti hingga 2004 baru sekali diuap,” ujar Hilda.

Asam urat

Susu kambing ternyata tidak hanya bisa menyembuhkan gangguan pernapasan. Asam urat dan kolesterol pun dapat ditanggulangi. Itu yang dialami Albert Safroni, kepala seksi di Dinas Pendapatan DKI Jakarta. Pada awal 2003 ia divonis dokter menderita kolestrol tinggi, asam urat, dan gula darah. Alih-alih meminum obat pabrikan, ia malah rajin meminum segelas susu kambing menjelang tidur. Hasilnya, tubuh sehat tanpa minum obat apa pun dari dokter.

Sayang, pada Mei 2004 pasokan susu kambing terhenti. Tiga bulan kemudian, penyakitnya kembali kambuh. Dua kali berturut-turut dalam sebulan ia berbaring di rumah sakit selama 6 hari. “Baru 2 hari masuk kerja. Saya harus digotong ke rumah sakit,” ujarnya. Menurut dokter di RSI Jakarta, kolesterolnya tinggi—311 mg/dl. Normalnya, kurang dari 200 mg/dl. Pun gula darah, 280 mg/dl, seharusnya kurang dari 200 mg/dl.

Susu kambing kembali menjadi jalan keluar. Dosisnya diperbesar, sehari 2 gelas, pagi dan sore. Sebulan berselang, kondisinya pulih kembali. Gula darah hampir normal, 208 mg/dl. “Saya kapok berhenti minum susu kambing. Itu seperti suplemen buat saya,” katanya.

Pamor susu kambing memang tidak seterkenal susu sapi. Apalagi citranya yang beraroma prengus membuat orang enggan meminumnya. Namun, anggapan itu hapus kala ia terbukti berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit. (Nyuwan SB)

 

Coba Saja Manfaatnya

Minum segelas susu kambing pada pagi hari dan segelas lagi menjelang tidur akan terasa manfaatnya. Itulah anjuran Prof. Dr. T. K. Mukherjee, peneliti Genetic and Dean, Institute of Advanced Studies, University of Malaya, Kuala Lumpur. Susu kambing terbukti berperan positif pada penderita TBC. “Susu kambing mengandung protein tinggi untuk pertumbuhan otot, karbohidrat untuk tenaga dan zat zat galian untuk pembinaan badan,” katanya.

Susu kambing juga menyembuhkan penyakit kulit. George Dermitt, peneliti di M.D. Superintendent General Hospital Toledo, Ohio, Amerika Serikat yang memberikan susu kambing pada anak-anak pengidap eksim terbukti sembuh. Ia juga bagus untuk pembentukan sel-sel kulit karena mengandung acid nikotinik yang membantu fungsi pencernaan sehingga meningkatkan kesehatan kulit. Makanya, wajah Cleopatra pun tampak cantik dan berseri karena rajin minum susu kambing.

Molekul lemak susu kambing pun jauh lebih kecil dan homogen dibandingkan lemak susu sapi. Oleh karena itu, ia lebih mudah dicerna alat pencernaan manusia sehingga tidak menyebabkan diare. Apalagi kandungan vitamin A cukup tinggi sangat bagus untuk perkembangan bayi dan anak-anak. Tak heran bila Australia sangat gencar mengembangkan susu kambing. Mereka yakin susu kambing bakal menjadi the only alternative karena kemampuannya yang bisa menggantikan ASI. (Nyuwan SB)

 

Artikel Terbaru

Membuat Bawang Hitam di Rumah

Trubus.id-Ir. Sukrianto, M.A., merasa tubuhnya lebih bugar sejak rutin mengonsumsi bawang hitam. “Sekarang jadi jarang kena flu,” ujarnya. Ia mulai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img