Trubus.id— Setiap kali tekanan darah meningkat Citra Drupadi—nama samaran—merasakan pusing yang hebat, lelah, dan tengkuk berat. Kondisi itu mengganggu aktivitas Citra berbisnis katering.
Warga Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu pun memeriksakan diri ke dokter pada pertengahan Januari 2023. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah Citra lebih dari 180 mmHg. Ambang batas tekanan darah orang dewasa 120/70 mmHg.
Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD., KR., penderita hipertensi bertekanan darah lebih dari 140/85 mmHg. Oleh karena itu, Citra pun mengonsumsi obat dari dokter untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Orang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi kerap tidak menunjukkan gejala. Itulah sebabnya hipertensi sering disebut silent killer atau pembunuh diam-diam.
Dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, dr. Naufal M. Nurdin, M.Si., menuturkan bahwa sebanyak 90% dari penyakit tekanan darah tinggi belum diketahui penyebabnya yang disebut hipertensi primer.
Sementara 10% lainnya terjadi akibat penyebab yang jelas (hipertensi sekunder). Misal akibat gagal ginjal atau gangguan endoktrin. Ginjal berfungsi mengontrol tekanan darah. Naufal mengatakan, pemicu hipertensi itu beragam.
Pola hidup kurang sehat, stres, serta terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung garam tinggi beberapa penyebab hipertensi. Stres membuat pembuluh darah menegang dan kurang lentur saat darah mengalir.
Garam menyedot cairan dari luar pembuluh darah sehingga masuk ke dalam pembuluh darah. “Sebetulnya garam merupakan natrium elektronik yang paling penting dalam tubuh kita. Namun, konsumsinya harus dibatasi,” tutur pria berumur 37 tahun itu.
Sementara lemak berlebih menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kondisi hipertensi dapat menjadi berbahaya karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh sehingga timbul berbagai penyakit seperti gagal ginjal, strok, dan gagal jantung.
Menjalankan pola makan yang sehat penting bagi penderita hipertensi. “Salah satu cara hidup sehat yakni dengan diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH),” kata magister almunus Fakultas Gizi Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor itu.
Naufal menjelaskan prinsipnya diet DASH mengurangi garam, meningkatkan asupan kalium, mengurangi lemak jenuh, dan meningkatkan serat. Kembali pada pola makan masa lalu dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan panduan Isi Piring ku pada 2017 sebagai pedoman umum gizi seimbang. Menurut Naufal isi piring makan itu idealnya terdiri dari 50% sayur dan buah 50% terdiri atas karbohidrat dan protein. Diet DASH juga menyarankan penderita hipertensi mengonsumsi biji-bijian, susu rendah lemak, serta protein ikan dan unggas.