
Trubus — Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali bertabulampot, pehobi memetik banyak faedah. “Tabulampot bisa menjadi aktivitas positif bagi masyarakat di masa pandemi lantaran bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mental, serta ekonomi,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si.
Apalagi pada masa pandemi korona, masyarakat bekerja di rumah sehingga memanfaatkan waktu untuk merawat intensif semua tabulampot. Masyarakat tidak hanya mendapatkan buah segar, tapi juga menyehatkan tubuh dan mental yang sehat. Wartawan Trubus, Riefza Vebriansyah, mewawancarai Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., tentang perkembangan tren tabulampot di tanah air yang berpeluang meningkat pada masa mendatang. Berikut petikannya.
Apakah tabulampot bisa menjadi aktivitas positif bagi masyarakat pada masa pandemi korona?
Tabulampot bisa menjadi aktivitas positif bagi masyarakat pada masa pandemi lantaran bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan mental serta ekonomi. Jika kondisi perekonomian membaik tabulampot akan menjadi tren masyarakat perkotaan. Makin banyak testimoni keberhasilan tabulampot, makin banyak yang tertarik memilikinya. Dari aspek kesehatan tubuh, masyarakat menjadi lebih mudah mengakses sumber vitamin dan mineral dari pekarangan untuk menjaga imunitas. Sementara dari segi kesehatan mental, masyarakat dapat menjadikan tabulampot sebagai hobi baru yang sehat tanpa harus keluar rumah.
Bagaimana tren tabulampot di Indonesia pada 3—5 tahun terakhir terutama di masa pandemi Covid-19?
Tren tabulampot di Indonesia 3—5 tahun terakhir meningkat. Setiap keluarga pasti senang memiliki tabulampot. Masalahnya tidak semua masyarakat perkotaan memiliki lahan pekarangan yang memadai untuk memelihara tabulampot meski mereka mempunyai cukup uang. Animo masyarakat perkotaan membeli tabulampot menurun saat pandemi karena kesulitan bepergian dan keuangan. Apalagi tabulampot termasuk kebutuhan sekunder.
Bagaimana perkembangan tren tabulampot setelah pandemi berakhir? Apakah tabulampot makin digemari?
Perkembangan tren tabulampot setelah pandemi berakhir kemungkinan meningkat. Alasannya kebutuhan dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan mengonsumsi buah segar atau infused water lemon pun cenderung meningkat. Tabulampot berpotensi menjadi komoditas komersial di perkotaan asalkan kondisi perekonomian membaik serta terbentuk komunitas pencinta tabulampot dan jejaring pemasaran.
Apakah Balitbangtan memiliki program kerja atau kegiatan untuk mendorong masyarakat bertabulampot?
Program resmi Badan Litbang Pertanian yang berkaitan dengan tanaman pot di perkotaan (terdiri dari sayuran dan buah-buahan) yaitu gerakan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Rukun tetangga (RT) di semua kota di Indonesia menerapkan program itu. Pelaksana kegiatan KRPL yakni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di setiap provinsi. Balitbangtan juga mendorong masyarakat bertabulampot melalui penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) tabulampot secara daring. Salah satunya melalui Kuliah Whatsapp (Kulwap) tabulampot jeruk pada 1 April 2020 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian Tanaman Buah Jeruk dan Subtropika (Balitjestro).

Apa lagi bentuk dukungan dari Balitbangtan agar tabulampot lebih memasyarakat?
Selain bimtek secara daring atau langsung, Badan Litbang memberikan benih tanaman buah varietas unggul secara gratis yang didistribusikan berdasarkan usulan calon petani dan calon lahan (CPCL) yang dikoordinasikan oleh Dinas Pertanian di setiap kabupaten/kota. Diseminasi tabulampot pun melalui kegiatan pameran, pembagian leaflet, serta informasi di laman dan media sosial.
Apakah memungkinkan tabulampot menjadi usaha sampingan bagi masyarakat perkotaan?
Sangat memungkinkan tabulampot menjadi usaha sampingan bagi masyarakat perkotaan. Bahkan tabulampot menjadi usaha pokok pun sangat memungkinkan karena penyedia tabulampot relatif sedikit dan berlokasi jauh dari konsumen di perkotaan. Alasan lainnya yaitu seiring meningkatnya pendapatan masyarakat perkotaan, maka hal-hal keindahan seperti tabulampot menjadi pilihan masyarakat. Alih fungsi sebagian lahan pertanian menjadi perumahan memungkinkan tabulampot untuk menjadi pilihan penghuni pemukiman baru itu yang lahannya terbatas.
Apa harapan Anda kepada masyarakat pemilik tabulampot?
Saya berharap pemilik tabulampot di perkotaan segera membentuk komunitas atau kelompok tani perkotaan agar kinerja usaha tabulampot terstruktur dan terarah. Dengan begitu tabulampot tidak hanya sebuah hobi, tapi juga bisa menjadi komoditas komersial.***