Monday, March 3, 2025

Dua Sagu Baru Produktif

Rekomendasi

Trubus.id–Varietas sagu asal Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Yebha mampu menghasilkan 800 kg pati basah per batang. Lazimnya tanaman sagu menghasilkan 400—500 kg pati basah per batang. 

Tanaman sagu Yebha merupakan salah satu varietas sagu tidak berduri yang berproduksi tinggi. Artinya produksi pati basah sagu Yebha dua kali lipat lebih tinggi daripada sagu lainnya.

Menurut peneliti di Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Alberth Soplanit, S.P., M.Si. tanaman sagu Yebha merupakan varietas terbaik dari 10 aksesi lainnya. 

Varietas tanaman sagu lainnya yakni Dowbeta yang termasuk kategori tanaman sagu berduri.  Dowbeta merupakan varietas paling unggul dari 11 aksesi tanaman sagu berduri lainnya. 

Adaptif 

Dowbeta menghasilkan 850 kg pati basah per batang. Sebenarnya kedua varietas sagu baru itu menghasilkan pati basah lebih tinggi. Pati sagu beberapa tanaman ada yang mencapai 1.000 kg  per batang. Perbedaan produksi itu tergantung kondisi lahan tempat tanaman itu tumbuh. 

Alberth mengambil data produksi tanaman yang tersebar di tiga jenis lahan yang berbeda. Menurut Alberth kedua sagu baru itu adaptif di tiga jenis lahan. Keberadaanya tersebar di hutan sagu dengan berbagai jenis lahan. 

Mulai dari lahan dengan genangan air, lahan dengan genangan air temporer, dan lahan kering dekat sungai. Tanaman yang tumbuh di lahan kering mampu memproduksi pati basah lebih banyak. Alasannya tanaman sagu menyimpan cadangan makanan pada batang. 

Sementara kondisi lahan kering tanaman cenderung menyimpan cadangan makanan lebih ekstra. Panjang batang tanpa daun bisa mencapai 12 meter. Bandingkan dengan tanaman sagu yang tumbuh pada genangan air. Panjang batang tanpa daun hanya 9—10 meter. 

Kedua tanaman sagu baru itu merupakan varietas unggul yang diseleksi dari dari berbagai distrik di Kabupaten Jayapura. Varietas Yebha tersebar di Distrik Sentani, Waibu, dan Sentani Timur. Sementara varietas Dowbeta tersebar di Distrik Sentani Barat, Kemtuk Gresi, hingga Yokari. 

Tanaman banyak dijumpai di pinggir Danau Sentani. Ada juga di pinggiran sungai. Yebha dan Dowbeta telah diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul nasional pada Mei 2024. 

Selain memiliki keunggulan produksi yang tinggi, pati basah yang dihasilkan juga berkualitas. Keduanya memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. 

Sagu Yebha mengandung 92% karbohidrat, sedangkan sagu Dowbeta mengandung 87% karbohidrat. Apabila diolah menjadi makanan papeda—makanan lokal khas Papua—terbukti elastis. 

Alberth menggunakan beberapa parameter sebelum menguji produksi tanaman. Pertama ia mengandalkan informasi yang berasal  dari pekebun atau pemilik dusun sagu. 

Selanjutnya ia melakukan pengamatan morfologi tanaman. Kemudian Alberth melakukan panen langsung di lapangan untuk mengukur produksi aktual sagu di lokasi dusun atau hutan sagu.  

Ia mengamati panjang batang tanpa daun, lingkar batang, dan jumlah anakan dalam setiap rumpun. Tanaman sagu yang tumbuh di lahan rawa yang tergenang terus menerus memiliki rata-rata panjang batang tanpa daun 10 meter.  Lingkar batang rata-rata 130 cm dan rata-rata 10 anakan per rumpun.

Sementara tanaman sagu yang tumbuh di lahan kering dekat dengan sumber air memiliki rata-rata panjang batang tanpa daun lebih dari 12 meter. Lingkar batang lebih dari 150 cm dengan jumlah anakan lebih dari 15 per rumpun. 

Foto: Tanaman sagu Yebha yang sudah mulai terbentuk batangnya. Foto: Dok. Alberth Soplanit

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img