Monday, February 17, 2025

Emisi Karbon Jadi Persoalan, UGM Kembangkan Pendeteksi Aliran Fluida di Dalam Tanah

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Selama ini emisi karbon menjadi salah satu persoalan global. Beragam upaya dilakukan guna mengurangi emisi karbon ini. Mulai dari pengembangan sumber energi alternatif, meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, dan pengembangan riset-riset untuk pengurangan emisi karbon.

Peneliti FMIPA UGM mengembangkan metode pendeteksi aliran fluida di dalam tanah (menggukanakan metode self potential and electric resistivity tomography) yang salah satunya bisa digunakan untuk mendukung upaya menangkap karbon. 

Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto S.Si., M.Si. dan tim pengembang metode pendeteksi aliran fluida dalam tanah dari Laboratorium Geofisika, menyebut metode ini sebelumnya telah dikembangkan untuk mendeteksi keberadaan sungai di bawah tanah.

Saat ini metode dikembangkan lebih lanjut untuk terapan carbon capture untuk mengembalikan karbon ke reservoar minyak bumi di dalam tanah.

Apabila sebelumnya dalam proses pengangkatan minyak bumi menghasilkan bahan bakar untuk industri dan transportasi, karbon akan dilepaskan di atmosfer dan menjadi polutan.

Dengan metode ini, karbon yang ada dikumpulkan. Selanjutnya, karbon yang telah terkumpul tidak dilepaskan ke atmosfer, tetapi diinjeksi kembali ke reservoar di dalam tanah sehingga tidak mencemari udara dan mengurangi kadar karbon di udara. 

“Nah saat proses injeksi karbon ini kan harus dipantau. Karbon bertekanan tinggi ini berbentuk fluida (cair) dipantau pergerakannya untuk memastikan supaya tidak keluar lagi, dipastikan kembali ke rumahnya lagi,” kata Wiwit.

Melansir dari laman Universitas Gadjah Mada, ia menjelaskan, metode deteksi ini dikembangkan sejak awal 2022, bekerja sama dengan Pertamina untuk jangka waktu hingga 3 tahun ke depan. Saat ini pengembangan dilakukan dalam skala laboratorium.

Rencananya pada 2023 mendatang metode ini akan dikembangkan dalam skala pilot project yang akan diimplementasikan di lapangan minyak milik Pertamina. 

“Hasilnya cukup menjanjikan. Metode ini bisa melihat adanya perubahan tahanan jenis tanah (resistivity) yang bisa dideteksi di permukaan saat injeksi fluida,” tutur Wiwit.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budi Daya Rumput Laut: Peluang Pasar dan Produk Turunan

Trubus.id–Budi daya rumput laut menjadi sumber pendapatan utama bagi I Nyoman Sudiatmika. Ia menuturkan bahwa jauh sebelum ada pariwisata,...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img