Trubus.id — Mengonsumsi buah kecipir bermanfaat untuk kesehatan tulang. Itu sesuai dengan hasil riset teranyar oleh Nurmala, S.Si., Apt. Ratu Choesrina, S.Si., M.Si., dan Apt. Fetri Lestari, S.Si., M.Si., peneliti dari Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Islam Bandung.
Hasil riset itu menunjukkan buah kecipir berkhasiat sebagai antiosteoporosis. Fetri mengatakan, 10 kg buah kecipir segar diproses menjadi bentuk simplisia dan menghasilkan 0,64 gram.
Ia dan rekan mengekstraksi simplisia kecipir memakai metode maserasi dengan etanol 70% dan menghasilkan 3,28% ekstrak kecipir. Sebanyak 24 tikus wistar betina menjadi hewan uji yang terbagi menjadi 3 kelompok. Ketiga kelompok itu yakni kontrol negatif, kontrol positif, dan uji dengan dosis 500 mg/kg BB ekstrak kecipir.
Tikus pada kelompok kontrol positif dan uji diinduksi dengan deksametason 0,1 mg/kg BB selama 29 hari. Meskipun termasuk golongan kortikosteroid yang berfungsi sebagai antiinflamasi, deksametason juga berperan dalam resorpsi tulang dengan menghambat proliferasi dan diferensiasi sel osteoblas, serta menyebabkan osteoporosis pada hewan uji.
Pemberian sediaan ekstrak winged bean— sebutan lain kecipir—dilakukan selama 18 hari. Setelah itu, tim peneliti mengukur kadar alkaline phosphatase (ALP) plasma tikus. ALP merupakan penanda biokimia pembentukan tulang pada membran plasma osteoblas yang mencerminkan aktivitas osteoblastik pada remodelling tulang serta berperan dalam pembentukan osteoid dan mineralisasi tulang.
Hasil penelitian mengungkapkan ekstrak etanol buah kecipir dengan dosis 500 mg/kg BB memiliki efek sebagai antiosteoporosis pada kelompok uji. Hal itu berdasarkan parameter peningkatan kadar tulang ALP pascaterapi dibanding kadar ALP pascainduksi deksametason 1 mg/kg BB.
Menurut Fetri, kecipir bermanfaat mencegah osteoporosis karena mengandung fitoestrogen. Fitoestrogen merupakan hormon tumbuhan dengan struktur kimia menyerupai hormon estrogen manusia.
Fitoestrogen dalam sediaan herbal berupa flavon, isoflavon, flavanon, flavonol, koumestan, dan lignan. Fitoestrogen berperan penting dalam melindungi keropos tulang pascamenopause. Hormon yang diproduksi kelenjar adrenal itu juga terlibat pada pembentukan tulang pada sel osteoblas.
Tanaman anggota famili Fabaceae terutama kedelai merupakan sumber isoflavon dengan unsur utama genistein dan daidzein. Studi terbaru membuktikan ekstrak kecipir yang masih satu famili dengan kedelai memiliki kandungan isoflavon yang besar.
Terdapat beberapa mineral yang baik untuk tulang seperti kalsium dalam buah kecipir yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kepadatan tulang.