Trubus.id — Gregori Garnadi Hambali memerlukan 20 tahun untuk merakit varietas baru aglaonema Jayanti. Penamaan Jayanti merupakan singkatan dari jaya menanti. Aglaonema baru itu memiliki beragam kelebihan yang bisa membuat pehobi aglaonema lain terpikat.
Pemulia di Kota Bogor, Jawa Barat, itu mengatakan, kelebihan aglaonema Jayanti di antaranya berdaun memanjang, bertangkai lebih pendek dan kokoh. Tampilannya juga kompak dalam rumpun sehingga cocok sebagai tanaman hias meja.
Warna dasar merah menyelimuti seluruh tajuk tanaman. Daun berdiri, terlihat lebih tebal dan kaku. Bandingkan dengan jenis aglaonema hasil pemuliaan Greg sebelumnya, daun lebih lemas dan cenderung tipis.
“Daun memang cenderung memanjang daripada melebar, tapi dia (Jayanti) lebih sehat dan tahan banting. Tidak rentan terserang penyakit dan busuk daun,” kata Greg.
Menurut Greg, para pehobi mudah merawatnya karena tanaman tidak rewel. Jayanti juga merupakan salah satu jenis hasil silangan Greg yang mudah beradaptasi dengan suhu lingkungan.
Jika diamati, sekilas Jayanti mirip dengan Aglaonema Siam Aurora. Namun, kelir hijau di permukaan daun Jayanti tampak lebih pekat. Warna dasar merah juga tembus hingga bagian punggung daun.
Bandingkan dengan warna dasar merah dan hijau Siam Aurora yang lebih pucat. Warna merahnya tidak menembus bagian punggung Siam Aurora. Urat daunnya juga cenderung seperti belimbing.
Sementara itu, urat daun Jayanti siku dengan tulang daun tegak ke atas. Bagian tulang daun satu-satunya warisan dari induk betina yang terlihat.
Greg merilis varietas baru pada 17 Juni 2022 dengan menyediakan paket. Setiap paket terdiri atas tujuh pot. Harganya Rp50 juta per paket. Ukuran tanaman di setiap paket berbeda. Dua pot besar berdiameter 25 cm berisi rumpun besar.
Tiga pot sedang berukuran 20 cm berisi rumpun kecil. Sisanya, dua pot kecil berdiameter 18 cm diisi oleh tanaman tunggal. Jika diakumulasi, satu paket terdiri atas 25 tanaman. Jika pada pot tanaman tunggal bagian bawahnya sudah tumbuh tunas baru, itu rezeki pembeli.
Ketika rilis pada hari pertama, 89 paket aglaonema terjual. Eko Priyo Nugroho dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membeli 1 paket Jayanti.
“Sebagian tanaman yang saya beli terjual dengan harga Rp3 juta–Rp16 juta per tanaman,” tutur pengusaha tanaman hias berumur 22 tahun itu.
Eko tidak menjual semua tanamannya, meski harga menggiurkan. Ia memperbanyak tanaman itu agar kesinambungan bisnisnya tetap terjaga.