Trubus.id— Hama pengisap polong menjadi momok bagi petani kedelai. Pasalnya serangan hama pengisap polong dapat mencuri laba petani dengan mengagalkan panennya. Oleh karena itu penting untuk mengatasi hama pengisap polong. Berikut adalah beberapa cara untuk mengendalikan hama pengisap polong.
Ekstrak serbuk daun aglaia
Kepik cokelat Riptortus linearis, kepik hijau Nezara viridula, dan kepik hijau pucat Piezodorus hybneri kerap menggagalkan panen kedelai petani. Serangga itu mengisap cairan sehingga biji tampak keriput. Polong akhirnya gugur. Kalaupun tidak, rasanya amat pahit.
Untuk mengatasinya, petani bisa menyemprotkan ekstrak serbuk daun aglaia. Perlakuan itu mampu menekan populasi hama 60—90%. Aglaia odorata (di Jawa Barat disebut culan; Jawa, pacar culan) mengandung flavonoid yang menurunkan produksi telur hama.
Predator
Di antara 3 pengisap polong kedelai, memang Riptortus linearis paling berbahaya. Hal ini karena serangan Riptortus linearis bisa mengakibatkan kehilangan hasil hingga 79%. Strategi untuk mengatasi serangannya dengan melepaskan laba-laba Oxyopes javanus, sebagai predator atau musuh alami hama. Dengan begitu, serangan hama pengisap polong bisa terkendali.
Varietas unggul
Petani bisa menggunakan kedelai unggul yang toleran hama pengisap polong. Salah satu varietas kedelai unggul itu adalah derap 1. Derap singkatan dari kedelai dan Riptortus linearis, nama hama pengisap polong.
Kedelai itu hasil persilangan antara galur G511H sebagai tetua betina dengan kedelai varietas anjasmoro sebagai tetua jantan. Keunggulan utama derap yang tidak dimiliki kedelai lain di Indonesia adalah toleran terhadap hama pengisap polong. Dengan membudidayakan derap, petani kedelai bisa mengurangi serangan hama pengisap polong hingga 70% pada polongnya dan 80% pada bijinya.