Trubus.id—Harga jual kopi fine robusta dan robusta standar terdapat selisih harga yakni mencapai Rp10.000 per kg. Jika harga green beans atau kopi beras robusta standar harganya Rp30.000—Rp40.000, maka kopi fine robusta harganya bisa Rp45.000—Rp50.000 per kg.
Itulah alasan beberapa petani berupaya menghasilkan kopi bercita rasa premium. Salah satunya, Epriansah, pekebun kopi di Dusun Rempasai, Kelurahan Penjalang, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatra Selatan.
Epriansah memberikan tip untuk menghasilkan kopi kategori robusta premium atau fine robusta. Ia menyarankan untuk menuai biji kopi berwarna merah cerah agar mampu menghasilkan kualifikasi premium.
Menurut Epriansah biji kopi yang berwarna hijau dan biji terlalu matang tidak dapat diproses menjadi fine robusta. Selanjutnya, petani perlu mengecek kadar glukosa buah kopi menggunakan refraktometer sebelum pemanenan.
Jika tingkat kemanisan 18—20°briks menunjukkan kadar glukosa relatif tinggi dan biji kopi siap panen. Menurut pria berumur 46 tahun itu, fine robusta merupakan suatu integrasi dari gen, lokasi, cara budidaya, dan pascapanen.
Manajemen lahan salah satu upaya menghasilkan kopi bermutu baik. Lokasi tumbuh pun memengaruhi cita rasa kopi. Setiap kenaikan 100 meter ketinggian tempat kebun kopi, terjadi penurunan suhu 1°C. Makin tinggi lokasi, makin dingin suhu.
Lokasi kebun Epriansah berketinggian 800—1.400 meter di atas permukaan laut (m dpl). Suhu dingin memengaruhi waktu pematangan buah sehingga masa panen lebih lama. Lakukan pemangkasan cabang secara rutin setelah panen raya pada Agustus— September dan Januari—Februari.
Selain menjaga kelembapan, pemangkasan bertujuan memacu pertumbuhan ranting produktif. Epriansah mengatakan, penggunaan herbisida memengaruhi cita rasa kopi. Aplikasi herbisida yang tidak tepat waktu dan dosis membuat pH tanah menjadi masam.
Selain itu zat aktif herbisida yang terserap akar dan menurunkan cita rasa kopi. Menurut Epriansah pemupukan juga berpengaruh pada kualitas kopi. Ia menganjurkan pemupukan pada awal dan akhir musim hujan. Dosis berbeda pada tiap umur tanaman.
Pebisnis kopi di Kota Pagaralam, Martien Liando, S.T.P., mengatakan, tanaman berumur setahun memerlukan 20 g Urea, 25 g SP-36, dan 15 g KCl, dan 10 g Kieserit dengan kandungan magnesium. Pemupukan itu mengacu pada anjuran Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka).
Dosis berbeda pada tanaman kopi berumur 5—10 tahun. Kebutuhan Urea dengan kandungan nitrogen yaitu 150 g, SP-36 dengan kandungan fosfor yaitu 80 g, KCl dengan kandungan kalium 100 g, dan Kiserit dengan kandungan magnesium yaitu 50 g per tanaman.
Menurut Martien terdapat beragam cara pengolahan fine robusta antara lain natural, honey, fullwash, dan wine. Proses fine robusta terbagi menjadi 2 yaitu pengolahan kering dan basah. Proses menghasilkan cita rasa berbeda karena melalui tahapan proses berbeda.
Serangkaian proses itulah yang mesti ditempuh oleh pekebun dan prosesor kopi demi menghasilkan kopi bercita rasa premium. Wajar jika harga jual harga fine robusta juga premium. Harga tinggi apresiasi bagi para pelaku kopi.