Pemandangan di luar ruang lelang tak kalah heboh. Beberapa pekerja dengan cekatan mengemas tanaman yang sudah terjual. Setelah dikemas tanaman ditata di rak-rak bertingkat sebelum dimasukkan ke mobil boks. Tidak sembarang bunga bisa dilelang di sana. Tanaman itu harus dikarantina minimal seminggu untuk mengetahui daya tahannya. Jika lolos, tanaman bisa diikutkan di lelang.
Di halaman depan, warna-warni anggrek menggoda Trubus untuk masuk ke dalam pasar. Pemandangan di setiap gerai bak lautan bunga. Phalaenopsis dan dendrobium mendominasi selain mawar, krisan, dan lili. Anggrek-anggrek mini dipajang di deretan terdepan untuk memikat pengunjung. Siapapun yang menyaksikan bakal sulit menyembunyikan kekaguman.
Flower market
Lain lagi di pusat tanaman hias di Neihu—masih di Taipei. Meski tak sebesar Songshan tetapi koleksinya tak kalah cantik. Selain anggrek ada juga elemen taman seperti portulaca, palem, bahkan rumput taman. Tak jauh dari Neihu—10 menit menggunakan MRT—Trubus singgah di pusat perbelanjaan Ximenting. Di sana beragam mode pakaian, kerajinan tangan, giok, dan komputer digelar.
Nun di Tainan lokasi di sebelah utara Kaohsiung, areal dekat taman kota merupakan kawasan tanaman hias. Di sepanjang jalan Trubus disuguhi kios-kios yang menjajakan beragam tanaman hias. Uniknya setiap kios dirancang seatraktif mungkin untuk menarik pengunjung. Model kafe perpustakaan yang Trubus masuki misalnya. Di sana usai belanja tanaman pengunjung bisa menikmati secangkir kopi sambil membaca bukubuku tentang tanaman hias. Ruang pajang didesain ala koboi dengan ornamen gerobak dan roda bekas.
Sementara di Pingtung yang ditempuh selama 1,5 jam dari Kaohsiung, Trubus mengunjungi kebun produksi. Hamparan greenhouse mengisi lahan seluas 5 ha. Di dalamnya dihuni aglaonema, philodendron, dracaena, dan anggrek. Mr Chen si pemilik kebun sangat efi sien memanfaatkan lahan. Tanaman besar disusun di atas rak bertingkat, sedangkan yang kecil digantung dan ditata di rak. Dengan pemeliharaan yang intensif tak heran jika kualitas tanamannya mampu menembus pasar Eropa dan Jepang. Berikut rekaman foto perburuan dari pusat-pusat tanaman hias negera berbentuk daun tembakau, Taiwan oleh wartawan Trubus, Bertha Hapsari.***
